REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan bahwa umat Yahudi bermacam-macam. Bahkan, banyak umat Yahudi yang juga mendukung Palestina.
Karena itu, Gus Yahya juga akan mengundang tokoh Yahudi dalam acara R20 International Summit of Religious Authorities (ISORA) yang akan digelar PBNU di Jakarta pada Senin (27/11/2023) mendatang.
“Seharusnya masyarakat sudah mengetahui bahwa yang namanya Yahudi macam-macam, tidak monolitik. Bahkan Israel juga tidak monolitik. Jadi Yahudi yang sangat menentang kekerasan terhadap orang-orang Palestina itu banyak sekali,” ujar Gus Yahya di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Dia pun mencontohkan aksi demonstrasi yang terjadi di beberapa negara di Eropa dan Amerika. Menurut dia, dalam demo-demo itu juga banyak umat Yahudi yang terlibat mendukung Palestina.
“Kita tahu dalam demo-demo di Inggris, Amerika Serikat, Eropa itu banyak kalangan Yahudi yang terlibat mendukung Palestina. Mendukung dihentikannya kependudukan dan kekerasan terhadap Palestina,” ucap Gus Yahya.
Bahkan, lanjut dia, di Israel sendiri juga sedang berkembang gerakan-gerakan pro HAM yang sangat menentang semua kebijakan yang represif dan tidak adil terhadap orang-orang Palestina.
“Itu juga perkembangan kuat sekali dari dalam Israel sendiri dan mereka ini juga bukan gerakan yang bisa disepelekan. Karena ini gerakan dari para ahli hukum, pengacara yang kuat di Israel,” kata Gus Yahya.
Dengan digelarnya forum ISORA ini, menurut Gus Yahya, PBNUberharap para pemimpin agama di dunia, termasuk dari Yahudi bisa menyuarakan hal itu.
“Ini yang kita ingin angkat bersama-sama. Karena kalau kita ngomong sendiri-sendiri itu pasti akan kalah gaungnya dibanding ngomong bersama sama, maju bersama-sama. Ini yang kita inginkan dan ini adalah sikap semua agama bersama-sama,” jelas Gus Yahya.
Gus Yahya berharap semua pihak sekarang ini bisa berpikir lebih jernih dan jujur dalam melihat akar masalah yang terjadi antara Israel dan Palestina.
Baca juga: Hadits Ini Patahkan Klaim Yahudi Soal Awal Berdirinya Masjid Al-Aqsa di Yerusalem
“Kita ingin mengajak semua orang melihat ini sebagai masalah kemanusiaan bersama supaya orang kemudian mampu dengan lebih jernih, lebih jujur melihat akar permasalahan,” ucap Gus Yahya.
“Dan kemudian punya kemauan bersama untuk mencari jalan keluar yang maslahat untuk semua orang bukan hanya untuk salah satu pihak saja,” kata dia.