Senin 20 Nov 2023 21:04 WIB

Serangan Israel ke RS Indonesia Gaza, 12 Wafat dan Ribuan Pasien-Pengungsi Berisiko

Israel menyerang RS Indonesia di Gaza.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Situasi di sekitar RS Indonesia di Gaza
Foto: VOA
Situasi di sekitar RS Indonesia di Gaza

REPUBLIKA.CO.ID,GAZA -- Setidaknya 12 orang wafat dan puluhan lainnya luka-luka dalam penembakan Israel terhadap Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza utara pada Senin (20/11/2023). Hal ini disampaikan oleh Kementerian Kesehatan di daerah kantong yang diblokade tersebut.

Dilansir dari laman Anadolu Agency pada Senin, Dalam sebuah pernyataan, kementerian memperingatkan bahwa nyawa ribuan pasien, tenaga medis, dan pengungsi berada dalam risiko kematian akibat pemboman langsung dan berulang-ulang terhadap Rumah Sakit Indonesia.

Baca Juga

Sementara Kantor berita resmi Palestina, Wafa, sebelumnya melaporkan delapan orang tewas dalam penembakan artileri Israel terhadap rumah sakit tersebut Menurut penyiar tersebut, ada 150 pasien, 100 staf medis dan ribuan pengungsi di dalam fasilitas tersebut.

Di samping itu, saksi mata mengatakan penembakan Israel menyebabkan rumah sakit tersebut kehilangan aliran listrik setelah generatornya berhenti bekerja.

Menurut angka terbaru, semenjak Israel mulai membombardir Gaza pada 7 Oktober setelah serangan Hamas, setidaknya 13.000 warga Palestina telah terbunuh. Korban termasuk lebih dari 9.000 wanita dan anak-anak, dan lebih dari 30 ribu lainnya terluka.

Di samping itu, ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid dan gereja, juga telah rusak atau hancur akibat serangan udara dan darat yang tiada henti dari Israel terhadap wilayah kantong yang terkepung tersebut. Blokade Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, serta mengurangi pasokan bantuan hingga hanya sedikit. Sementara menurut angka resmi, korban tewas di Israel sekitar 1.200 orang.

 

Sumber:

https://www.aa.com.tr/en/middle-east/12-killed-as-israeli-forces-shell-indonesian-hospital-in-gaza/3059023

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement