Senin 20 Nov 2023 22:59 WIB

INH Salurkan Infak Kemanusiaan Palestina Rp 1 Miliar melalui Baznas RI

Perlu sinergitas dalam menyalurkan bantuan ke Baznas.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp 1 miliar melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, di kantor Baznas RI, Jakarta, Senin (20/11/2023).
Foto: Dok Baznas
Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp 1 miliar melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, di kantor Baznas RI, Jakarta, Senin (20/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan infak kemanusiaan untuk Palestina sebesar Rp 1 miliar melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI.

Ketua Baznas RI Prof Dr KH Noor Achmad mengucapkan terima kasih kepada INH dan pendirinya, Muhammad Husein, karena telah menyalurkan bantuan melalui Baznas. Kiai Noor mengakui, Husein memahami betul bagaimana situasi di Gaza karena sudah 12 tahun berada di sana.

Baca Juga

"Mas Husein tahu betul bagaimana kondisi saudara-saudara di Gaza, bagaimana WNI yang belum ketemu, dan bagaimana RS Indonesia di Gaza sudah dikepung Israel. Apa yang kita lakukan kecuali berdoa dan terus membantu," kata Kiai Noor dalam agenda penyerahan bantuan tersebut, di kantor Baznas RI, Jakarta, Senin (20/11/2023).

Penyaluran infak kemanusiaan untuk Palestina diserahkan langsung oleh Pendiri INH Muhammad Husein dan diterima oleh Kiai Noor Achmad, didampingi Pimpinan Baznas. Turut hadir Presiden Direktur INH Luqmanul Hakim SE, Manager Fundraising INH Andriono, Koordinator Nasional Relawan INH Suprianto, dan relawan INH Ahmad Tasori.

Kiai Noor mengatakan, pengalaman Muhammad Husein di Gaza Palestina penting dijadikan barometer menyalurkan bantuan ke wilayah terkepung itu. Menurutnya, Muhammad Husein memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh orang lain.

"Tadi kita diperlihatkan oleh mas Husein sebuah video sebelum meninggalkan Gaza, dan itu diperlihatkan luluh lantak. Gaza utara sudah tak tersisa, yang bisa dihuni sekarang ini hanya Gaza selatan, itu kalau selamat. Kalau tidak ada aneksasi Israel ke Gaza selatan," kata Kiai Noor.

Kiai Noor mengapresiasi persatuan yang ditunjukkan umat Islam. Umat Islam di seluruh dunia memperlihatkan persatuan untuk membantu perjuangan bangsa Palestina dari berbagai sektor, tak terkecuali di Indonesia.

"Hari ini dan hari-hari kemarin, umat Islam di seluruh dunia memperlihatkan persatuan. Tidak ada lain kecuali Palestina harus merdeka. Tidak ada lain kecuali Gaza harus dibantu. Saudara-saudara kita di Gaza harus diselamatkan," kata Kiai Noor.

Kiai Noor berencana menjadikan lembaga INH sebagai partner Baznas untuk membantu rakyat Gaza Palestina, terutama terkait dengan persoalan rekonstruksi atau recovery. "Nanti mana yang dibutuhkan, apakah ada yang perlu dibangun, masjid atau rumah sakit kembali, nah itu mas Husein yang tahu persis apa kebutuhan masyarakat di sana," tuturnya.

Husein menyampaikan terima kasih kepada Baznas dan para donatur masyarakat Indonesia yang telah peduli terhadap masyarakat Gaza Palestina. Menurut Husein, menyalurkan bantuan ke Gaza Palestina sangatlah sulit tanpa ada kolaborasi dan sinergisitas dari berbagai sektor. Karen itu, INH menyambut baik upaya kerja sama yang akan dibangun dengan Baznas.

"Bantuan yang bisa masuk ke Gaza adalah bantuan yang bekerja sama dengan Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Kami tidak punya akses langsung, tapi BAZNAS kerja sama dengan ICRC. Jadi kami rasa ini sinergi yang sangat penting sekali," ujarnya.

Husein menuturkan, saat ini yang dibutuhkan rakyat Gaza Palestina adalah bahan bakar untuk mengoperasikan generator dan ambulans di rumah sakit. Dia mengatakan, kebutuhan tersebut sangat mendesak.

Selain itu, yang dibutuhkan adalah perlengkapan medis dan obat-obatan karena banyak korban yang tidak dirawat dengan baik. Kebutuhan lainnya ialah tenda-tenda untuk warga, logistik dan minuman. "Ini merupakan kebutuhan sangat mendasar dan vital," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement