REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menjelang Silaturrahim Nasional (Silatnas) Hidayatullah 2023, Pesantren Hidayatullah Balikpapan menggelar Pernikahan Mubarak 40 pasang santri atau tepatnya dai-daiyah muda Hidayatullah.
Pernikahan Mubarak digelar di Masjid Ar-Riyadh, Kampus Induk Hidayatullah Gunung Tembak, Teritip, Balikpapan, Sabtu (18/11/2023) pagi.
Hasrul Fadillah salah satu dai muda peserta Pernikahan Mubarak mengatakan bahwa dirinya memilih menikah karena terdorong keinginan memiliki istri yang siap berdakwah.
"Saya mengikuti Pernikahan untuk mendapatkan istri yang siap berdakwah. Bagi saya gerakan mencerdaskan bangsa itu bisa kita mulai dengan menekuni dakwah. Jadi melalui Pernikahan Mubarak ini semoga Allah mewujudkan niat saya dalam membangun keluarga sakinah dan cinta dakwah," ungkapnya.
Senada dengan itu Muhammad Waqqash juga menuturkan alasan mengapa memilih menikah di Pernikahan Mubarak.
"Mendapatkan istri sholehah harus dengan cara yang tepat dan melalui proses yang benar. Saya meyakini Pernikahan Mubarak adalah jalan saya mendapatkan istri yang siap mengarungi kehidupan dengan nilai-nilai Islam. Jadi, menikah memang niat untuk ibadah dan semakin semangat dalam dakwah," tegasnya.
Pernikahan Mubarak merupakan kultur yang ada di dalam pergerakan Ormas Hidayatullah yang eksis sejak masa KH. Abdullah Said dan terus dikuatkan dan dikembangkan oleh kader-kader Hidayatullah untuk membantu pemerintah membangun keluarga yang saiknah dan cinta dakwah, sehingga bisa ikut kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara secara berkelanjutan.*