Senin 13 Nov 2023 20:13 WIB

Keajaiban di Balik Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina

Rumah Sakit Indonesia di Gaza banyak membantu warga setempat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Erdy Nasrul
Kondisi Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Rabu (1/11/2023).
Foto:

Mendengar kabar baik itu, seketika Jose Rizal mengucap syukur dengan melafalkan tahmid. Jose Rizal begitu gembira mendapatkan kabar itu. Siti Fadilah Supari pun bertanya-tanya, mengapa Jose Rizal begitu sangat bahagia mendengar kabar yang disampaikannya. Ternyata, Jose Rizal telah lama bercita-cita membangun Rumah Sakit di Gaza, namun ia masih mencari cara untuk mendapatkan tanah di Gaza.  

Siti Fadilah merasa itu sebuah keajaiban dari Allah SWT yang telah mengabulkan dan menyambungkan harapan warga Gaza untuk memiliki Rumah Sakit dengan niat baik Jose Rizal dan jutaan warga Indonesia yang ingin membantu bangsa Palestina. 

Setelah itu dengan penuh semangat Jose Rizal pun mencari pendanaan agar pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza bisa segera terealisasi. Kala itu, pemerintah Iran ingin turut serta memberikan bantuan pendanaan agar Rumah Sakit Indonesia di Gaza bisa dapat segera di bangun.

Namun, saat itu Jose berkomitmen bahwa dana yang digunakan untuk membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza harus murni dari rakyat Indonesia. Oleh karena itu penggalang dana pun dilakukan. Banyak masyarakat Indonesia antusias berdonasi untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza.  

Seiring waktu, Farid Thalib ditunjuk sebagai perancang desain pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Ia pun merancang bangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza dengan begitu indah. Tetapi tim pembangunan menemukan persoalan ketika akan mencari pekerja bangunan yang siap tidak dibayar untuk mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina.

Singkat cerita, Jose Rizal bertemu dengan pimpinan Pondok Pesantren Al Fatah, Yaksaullah. Jose pun mengutarakan bahwa ia memerlukan banyak pekerja bangunan yang siapa tidak dibayar dan berangkat ke Palestina untuk mendirikan Rumah Sakit di Gaza. Tak disangka, banyak orang yang mengajukan diri untuk menjadi pekerja bangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza. Tetapi orang-orang yang mendaftar itu tidak memiliki keahlian sebagai pekerja bangunan. Bahkan, di antara mereka adalah berprofesi sebagai pengajar. Alhasil, mereka pun mendapat pelatihan terlebih dulu sebelum diberangkatkan. 

 

Lihat halaman berikutnya >>> 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement