Senin 13 Nov 2023 13:43 WIB

Zionis Israel akan Hancur Binasa 3 Tahun Lagi? Prediksi Syekh Ahmad Yasin Kembali Viral

Syekh Ahmad Yasin adalah pejuang melawan Zionis Israel

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Syekh Ahmad Yasin. Syekh Ahmad Yasin adalah pejuang melawan Zionis Israel
Foto:

Ia berani mempertaruhkan nyawanya untuk membela agama Allah SWT. Pada 1983, Syekh Ahmad Yasin ditangkap pasukan Israel. Ia dijebloskan ke dalam jeruji besi dengan tuduhan kepemilikan senjata ilegal, sebuah fitnah dan tuduhan yang mengada-ada. Selain itu, ia juga dituding menghasut masyarakat untuk mengusir Yahudi.

Tak cukup dengan dua sangkaan itu, Syekh Ahmad Yasin pun dijebloskan ke penjara karena jabatannya sebagai pemimpin Hamas. Tak tanggung-tanggung, Syekh Ahmad Yasin pun dihukum penjara oleh Israel selama 13 tahun. Untunglah, berkat pertolongan Allah SWT, ia dibebaskan pada 1985 dalam sebuah pertukaran tawanan antara Israel dan Organisasi Pembebasan Rakyat Palestina (PLO).

Empat tahun kemudian, Zionis Israel kembali memenjarakan Syekh Ahmad Yasin. Selama berada dalam penjara, ia kerap diperlakukan secara sangat keji. Meski dalam keadaan lumpuh, tentara Israel selalu menyiksanya. Semua siksaan keji itu diterimanya dengan penuh ketabahan.

"Syekh Ahmad Yasin rela mengalami semua siksaan dan penderitaan itu demi membela agama Islam dan memperjuangkan kemerdekaan Palestina dari cengkeraman penjajah Israel," papar Syekh Said Mursi. Pada 1991, ia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan militer Israel.

Enam tahun kemudian, Syekh Ahmad Yasin dibebaskan dari penjara. Ia dibebaskan dalam sebuah pertukaran tahanan antara pemerintah Israel dan kelompok Hamas. Israel membebaskannya dari hukuman seumur hidup dengan syarat Hamas membebaskan dua anggota Mosad yang berupaya membunuh tokoh Hamas di Yordania, Halid Masy'al.

Begitu tiba di Jalur Gaza, umat Islam menyambut kedatangannya dengan penuh sukacita. Ia tak hanya menjadi pahlawan bagi rakyat Palestina, tapi juga pahlawan bagi agamanya. Syekh Ahmad Yasin juga dikenal sebagai sosok yang tegas. Ia tak mau berkompromi dengan ketidakadilan.

Demi membela tanah suci ketiga bagi umat Islam, ia dengan berani menolak semua kesepakatan dan perundingan damai antara Israel dan Palestina. Syekh Ahmad Yasin hafal benar bahwa perundingan damai itu hanya akan merugikan umat Islam dan rakyat Palestina.

Keberanian dan ketokohannya membuat Pemerintah Amerika Serikat (AS)--sekutu Israel--takut. AS pun menyebut dan mengelompokkan Hamas yang dipimpin Syekh Ahmad Yasin sebagai kelompok teroris. "Amerika menganggap perjuangan Hamas di Palestina melawan penjajah Israel sebagai sebuah kejahatan," papar Syekh Said Mursi dalam bukunya.

Baca juga: Baca Doa Ini Agar Allah SWT Satukan Kita dengan Orang Saleh dan Penghuni Surga

Tak heran, kata Syekh Said Mursi, Pemerintah AS pun meminta kepada Pemerintah Israel untuk menghancurkan kelompok Hamas dengan cara apa pun. Israel pun berulang kali melakukan usaha pembunuhan terhadap Syekh Ahmad Yasin. Pada 6 September 2003, pesawat tempur Israel membombardir rumah kediaman ulama pejuang Islam itu.

Serangan udara itu tak mampu membunuh Syekh Ahmad Yasin. Ia lolos dari upaya pembunuhan itu. Upaya dan usaha untuk membunuh sang tokoh Muslim itu terus dilakukan Israel. Hingga akhirnya, pada 22 Maret 2004, tentara Zionis Israel membunuh Syekh Ahmad Yasin dengan cara yang sangat sadis dan keji.

Hari itu, Syekh Ahmad Yasin baru saja selesai shalat Subuh di Masjid al-Mujama' al-Islami yang didirikannya di Kota Gaza. Ketika keluar dari masjid, pasukan Israel melepaskan tiga roket. Salah satunya, mengenai tubuh sang mujahid. Ia pun gugur sebagai syuhada bersama sembilan orang Palestina.   

photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement