Selasa 07 Nov 2023 21:09 WIB

Parlemen Turki Hapus Produk Perusahaan yang Mendukung Israel dari Menu

Ratusan ribu warga Turki turun ke jalan untuk memprotes operasi Israel.

Rep: Lintar Satria/ Red: Muhammad Hafil
Aksi boikot Israel di AS (Ilustrasi)
Foto: VOA
Aksi boikot Israel di AS (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Parlemen Turki menghapus produk Coca Cola dan Nestle dari restoran-restorannya setelah dua perusahaan itu diduga mendukung Israel dalam konflik di Gaza. Kedua perusahaan tersebut tidak segera menanggapi permintaan komentar.

"Diputuskan produk dari perusahaan yang mendukung Israel tidak akan dijual di restoran, kafetaria, dan kedai teh di dalam kampus parlemen," kata parlemen Turki dalam pernyataan, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga

Parlemen mengatakan keputusan tersebut diambil oleh ketua parlemen Numan Kurtulmus. Tapi dalam pernyataannya parlemen tidak menyebut dua nama perusahaan itu. Nama perusahaan diketahui dari sumber yang tidak bersedia diidentifikasi.

Sumber di parlemen mengatakan minuman Coca-Cola dan kopi instan Nestle satu-satunya merek yang dihapuskan dari menu. Sumber tersebut mengatakan keputusan tersebut diambil sebagai tanggapan atas permintaan publik.

"Kantor ketua parlemen tidak tinggal diam terhadap protes publik dan memutuskan untuk menghapus produk-produk perusahaan-perusahaan tersebut dari menu kafe dan restoran di parlemen," kata sumber tersebut.

Beberapa hari terakhir di media sosial para aktivis Turki menyerukan pemboikotan terhadap produk-produk Israel dan perusahaan-perusahaan Barat yang mereka anggap mendukung Israel. Pemerintah Turki mengkritik keras pengeboman Israel atas Gaza dan dukungan Barat terhadap Israel.

Israel membombardir Gaza sejak serangan mendadak Hamas yang Israel klaim 1.400 orang. Para pejabat kesehatan Gaza mengatakan serangan Israel menewaskan lebih dari 10 ribu warga Palestina, termasuk sekitar 4.100 anak-anak.

Ratusan ribu warga Turki turun ke jalan untuk memprotes operasi Israel ke Gaza selama sebulan terakhir selain protes di media sosial.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement