Sabtu 04 Nov 2023 17:00 WIB

Ketum PP Muhammadiyah: PBB Jangan Standar Ganda terhadap Israel dan Palestina

Palestina harus menjadi negara berdaulat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG PANJANG--Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir, mengatakan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan negara-negara adidaya tidak boleh menetapkan standar ganda terhadap konflik di jalur Gaza antara Israel dan Palestina. Haedar melihat PBB dan negara-negara besar harus mengambil peran menghentikan konflik di jalur Gaza karena sudah terlalu banyak korban berjatuhan dari warga sipil terutama lansia dan anak-anak.

"PBB dan negara besar harus menegakkan perdamaian, menghentikan perang sekaligus menjadikan Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat. Jangan menetapkan standar ganda," kata Haedar di Padang Panjang, Sabtu (4/11/2023).

Baca Juga

Haedar menyebut PP Muhammadiyah telah mengeluarkan sikap mengecam keras agresi militer yang dilancarkan zionis Israel terhadap penduduk sipil Palestina. Menurut Haedar, sudah saatnya antara pimpinan Palestina dan Israel duduk bersama mencari jalan keluar selain peperangan.

Sebelumnya PP Muhammadiyah berhasil mengumpulkan donasi Rp 13 miliar untuk membantu rakyat Palestina yang tertindas zionis Israel.

Adapun teknis penyerahan bantuan Muhammadiyah ke Palestina, Haedar menyebut memakai beberapa skema. Pertama melalui mitra-mitra lokal yang sudah bergabung dalam program  sebelumnya. Mitra-mitra lokal dapat menyalurkan bantuan dari stok obat dan makanan yang dikirim dari daerah-daerah di Palestina luar kota Gaza.

Kedua dengan mengirimkan bantuan dari Indonesia yang berkoordinasi dengan pemerintah Indonesia yang akan mengirim bantuan melalui mesir dan palang merah. Bantuan melalui Pemerintah Indonesia akan diberangkatkan akhir pekan ini.

Muhammadiyah akan mengirimkan bantuan berupa 2400 kaleng RendangMu dan 600 paket Family Kit yang berisi Selimut, handuk dan pakaian dalam. Untuk pengiriman barang akan dilakukan dengan menggunakan Pesawat Hercules menuju Mesir dan akan diserahkan melalui palang merah oleh pemerintah sebagai bagian pengiriman bantuan Rakyat Indonesia untuk Palestina.

Pengiriman bantuan yang akan diberangkatkan dari Halim Perdana Kusuma ini akan dilepas langsung oleh Presiden RI.

Selain itu Haedar juga mengapresiasi sikap Pemerintah Indonesia untuk Palestina. Ia menilai pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno LP Marsudi di PBB menjadi bukti sikap tegas, kokoh, dan istiqomah Indonesia dalam membela Palestina dan mengutuk agresi dan penjajahan Israel.

“Kami sekali lagi memaklumatkan bahwa pengumpulan dana untuk Palestina merupakan bentuk keprihatinan Muhammadiyah, dan nanti kami harapkan berbagai pihak untuk melakukan gerakan yang sama," 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement