REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Lazis Assalam Fil Alamin (ASFA) berkomitmen untuk terus menyelenggarakan program pemberdayaan dhuafa. Hal tersebut dilakukan bersama mitra untuk menyalurkan zakat dari para muhsinin dari berbagai kawasan. Ribuan orang mendapatkan manfaat program ini.
Selain itu, program penguatan SDM berupa pemberian beasiswa juga terus digalakkan. Sudah lebih dari seribu anak bangsa mendapatkan bantuan studi ini. Mereka mencari ilmu di berbagai kawasan, seperti Eropa, Timur Tengah, Asia, dan dalam negeri.
Program sosial dan pendidikan tersebut tersampaikan kepada para civitas akademika Universitas Al Azhar Mesir. Institusi pendidikan tinggi berusia lebih dari seribu tahun itu memberikan penghargaan kepada ASFA.
Ketua ASFA Foundation Komjen Pol (Pur) Syafruddin Kambo menerima piagam penghargaan tersebut yang diberikan oleh Wakil Grand Syekh Al Azhar Prof Dr Muhammad Duwaini pada Senin (30/10). Piagam ditandatangani oleh Rektor Universitas Al-Azhar Prof. Dr. Salamah Daud dan Penasehat Grand Syaikh Al-Azhar urusan Mahasiswa Internasional Prof. Dr. Nahla Sobry As-Shoidy.
Penghargaan diberikan sebagai bentuk apresiasi dan rasa hormat Al-Azhar kepada ASFA atas dedikasi, perhatian dan dukungan yang baik terhadap proses percepatan dan pengembangan SDM khususnya bagi mahasiswa Indonesia dan mahasiswa internasional lainnya yang sedang studi di Al-Azhar.
Dukungan ASFA ini dinilai oleh Al-Azhar sebagai bagian dari komitmen bersama untuk menjadikan para alumni Al-Azhar sebagai duta-duta wasatiyah Islam dan perdamaian ke seluruh penjuru dunia yang menjadi risalah Al-Azhar selama ini. Al-Azhar menilai bahwa program ASFA sejalan dengan misi yang dijalankan oleh Al-Azhar.
Wakil Ketua Lazis ASFA, KH. Anizar Masyhadi menegaskan bahwa sejak didirikannya, Ketua Yayasan ASFA Haji Syafruddin telah menggariskan kebijakan agar Lazis ASFA berkomitmen penuh untuk menjadikan asnaf fi sabilillah sebagai prioritas. "Di antaranya melalui percepatan dan pengembangan SDM unggulan melalui program-program beasiswa pendidikan," kata dia.
Oleh karenanya, Lazis ASFA mewajibkan semua penerima beasiswa setelah selesainya masa studi untuk kembali kepada lembaga pendidikan, pesantren, dan ormas-ormas Islam. Hal demikian dimaksudkan sebagai bentuk penguatan kelembagaan dan peningkatan mutu pesantren dan pendidikan Islam, serta agar terjadi proses kaderisasi umat di lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Saat ini, Lazis ASFA telah menyalurkan ribuan beasiswa untuk kader pesantren dan lembaga pendidikan Islam di berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri, termasuk 250 orang mahasiswa Indonesia di Universitas Al-Azhar Kairo.
Sebelumnya, Lazis ASFA telah menerima penghargaan dalam bidang pendidikan dari Asosiasi Sekolah Arab yang bermarkas di Kairo, yang berafiliasi kepada Organisasi Konferensi Islam (OKI) dan Kementerian Agama RI.