Senin 16 Oct 2023 21:17 WIB

Atasi Sampah Organik, Dompet Dhuafa Luncurkan Program Maggotin

Maggotin ini adalah sebuah gerakan mengurangi sampah melalui budidaya maggot.

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Gita Amanda
Dompet Dhuafa Lampung luncurkan Program Maggotin untuk mengatasi sampah organik di Lampung Selatan, Senin (16/10/2023).
Foto: Dok Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Lampung luncurkan Program Maggotin untuk mengatasi sampah organik di Lampung Selatan, Senin (16/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMPUNG SELATAN -- Untuk mengoptimalkan dana Zakat, Infak, Wakaf dan Sedekah (Ziswaf), Dompet Dhuafa (DD) Lampung meluncurkan program Maggotin di Desa Karang Anyar, Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, Ahad (15/10/2023). Program ini bertujuan mengurangi sampah khususnya pada sampah organik.

Program Maggotin ini diresmikan secara simbolis Kepala Dinas Kehutanan Lampung Y Ruchyansyah, GM Dakwah, Budaya, dan Lingkungan DD Herman Budianto, dan Pemimpin Cabang DD Lampung Yogi Achmad Fajar. Y Ruchyansyah mengapresiasi dan mendukung program lingkungan DD yang selaras dengan pemerintah untuk mengatasi permasalahan sampah di Lampung.

Baca Juga

“Saya merasa senang akan hadirnya program ini. Program ini membantu kami pemerintah untuk mengedukasi masyarakat dan membantu mengatasi permasalahan sampah organik di Lampung. Kami harap bentuk-bentuk kolaborasi seperti ini dapat terus ditingkatkan dan dilanjutkan,” kata Y Ruchyansyah dalam keterangan persnya, Senin (16/10/2023).

Program Maggotin terdiri dari satu kelompok yang beranggotakan 20 orang sebagai penerima manfaat. Mereka akan dibina untuk mengelola kandang maggot dengan kapasitas penguraian sampah diatas 500 kg per hari. Sehingga dalam waktu sebulan, potensi penguraian sampah organik di kandang maggot akan mampu mencapai 15 ton. 

GM Dakwah Budaya dan Lingkungan DD Herman Budianto mengatakan, maggot memiliki kemampuan dalam mengurai sampah dengan sangat cepat. Dalam waktu 24 jam, 10 ribu ekor maggot BSF dapat mengurai 5 kg sampah organik. Maggot juga mampu memakan sampah organik sebanyak dua sampai lima kali berat badannya per hari.

“Maggotin ini adalah sebuah gerakan mengurangi sampah melalui budidaya maggot. Melalui konsep pemberdayaan, program maggotin menjadi terobosan pengelolaan sampah yang juga dapat menghasilkan dan membantu perekonomian para penerima manfaat,” ujar Herman.

photo
Dompet Dhuafa Lampung luncurkan Program Maggotin untuk mengatasi sampah organik di Lampung Selatan, Senin (16/10/2023). - (Dok Dompet Dhuafa)

Pemimpin Cabang DD Lampung Yogi Achmad Fajar turut menambahkan bahwa potensi maggot dalam pengelolaan sampah organik ini sungguh luar biasa. Ia berharap melalui program ini, kelak dapat menjadi sebuah percontohan terhadap program edukasi zero waste serta menjadi pemantik gerakan pengelolaan sampah dari rumah.

“Kami berharap melalui program ini nantinya dapat menjadi percontohan, edukasi zero waste dan pemantik gerakan pengelolaan sampah dari rumah,” kata Achmad Fajar.

Dia mengatakan, program maggotin yang dikelola DD Lampung ini diharapkan dapat hadir juga di berbagai titik lain di Lampung, khususnya di wilayah yang terdapat penumpukan sampah organik, seperti pasar dan tempat pembuangan akhir sampah.

Paiman (40 tahun), seorang penerima manfaat program tersebut mengaku bersyukur atas bantuan kandang maggot yang diterima. Ia juga sebenarnya sudah lama memiliki keinginan untuk mengurai sampah-sampah basah (organik) supaya tidak menyebabkan bau busuk dan penyakit. Keinginannya ini akhirnya akan terwujud bersamaan dengan digulirkannya program maggotin.

"Terima kasih Dompet Dhuafa, saya senang sekali. Ini seperti mimpi, karena ini impian saya sejak lama," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement