Ahad 15 Oct 2023 23:06 WIB

Deklarasikan Dukungan untuk Palestina, Aktivis 31 Organisasi Mahasiswa Harvard Diteror

Dukungan untuk mayarakat Palestina telus mengalir

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Aksi solidaritas Palestina (ilustrasi). Dukungan untuk mayarakat Palestina telus mengalir
Foto:

Kepada media Crimson, Kelompok Solidaritas Palestina (PSC) mengatakan truk tersebut secara aktif mengancam keselamatan mahasiswa di kampus. Di sisi lain, terdapat ancaman pembunuhan yang dapat dipercaya telah memaksa mereka menunda aksi solidaritas untuk mengakui semua korban sipil.

“Secara harfiah, ini adalah sebuah ancaman fisik, sebuah teknik intimidasi yang keji, sebuah tanda peringatan yang dimaksudkan untuk menakut-nakuti sekutu ideologis agar menolak misi kami. Dan bagi anggota asosiasi Yahudi yang terkait dengan kami, sebuah tamparan di wajah yang tidak dapat dibenarkan dan menghina," ucap mereka dalam pernyataan tersebut. 

photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)
photo
Tiga Front Perlawanan Palestina - (Republika)

Mereka juga menyebut bahwa keberadaan truk doxxing ini merupakan puncak paling buruk dari kampanye membungkam aktivisme pro-Palestina, yang dialami PSC selama bertahun-tahun. 

Sebelumnya, seorang juru bicara Harvard mengkonfirmasi bahwa otoritas penegak hukum mengetahui upaya doxxinng secara daring. 

Mereka juga menyebut bahwa pejabat sekolah telah melakukan kontak dengan siswa dan organisasi siswa yang terkena dampak. 

Mantan presiden Harvard, Lawrence H Summers, sebelumnya mengecam pimpinan universitas karena gagal segera mengecam surat tersebut. Kini, dia menyerukan diakhirinya ancaman tersebut. 

“Saya tidak menyerah pada siapa pun atas rasa jijik saya pada pernyataan yang tampaknya dibuat atas nama 30 lebih kelompok mahasiswa @Harvard. Tapi tolong semuanya tarik napas dalam-dalam,” tulis dia dalam akun X pribadinya. 

Dia menyebut ini bukanlah saat yang konstruktif untuk menjelek-jelekkan individu dan ia menyesal hal ini dapat terjadi. 

Baca juga: Firaun Mengaku Tuhan dengan Segala Dusta, Tetapi Mengapa Masyarakat Mesir Kuno Percaya?

Selanjutnya, dia menulis bahwa momen ini adalah saat yang tepat untuk memberikan kejelasan, bahwa perkataan atau tindakan yang mengancam keselamatan orang lain di komunitas kita tidak akan ditoleransi. 

Adapun publikasi surat dukungan dari PSC tersebut disambut dengan kemarahan yang hampir universal. Beberapa CEO bahkan menyerukan Harvard untuk merilis nama lengkap anggota organisasi mahasiswa tersebut. 

“Saya ingin tahu (nama-namanya), jadi saya tahu untuk tidak pernah mempekerjakan orang-orang ini,” tulis Jonathan Neman, CEO jaringan restoran Sweetgreen. 

 

Sumber:thedailybeast    

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement