Rabu 11 Oct 2023 05:05 WIB

Banjir Dukungan Negara-Negara Arab untuk Perjuangan Palestina

Serangan Hamas memicu gelombang solidaritas bagi Palestina.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Seorang pendukung Palestina memegang poster saat demonstrasi di Vancouver, Selasa, (10/10/2023)WIB.
Foto:

Pemerintah Israel mengatakan serangan Hamas telah menewaskan sedikitnya 900 orang Israel dan melukai ratusan lainnya. Sementara, pejuang Palestina telah mengambil sekitar 150 sandera.

Serangan pembalasan Israel terhadap target Jalur Gaza berimbas pada gugurnya 765 warga  dan juga melukai ratusan orang, menurut kementerian kesehatan yang dikendalikan Hamas di kantong yang diblokade. Beberapa jam setelah operasi kejut dimulai pada Sabtu, pendukung Palestina membagikan permen di Lebanon selatan dan ibu kota Beirut.

Israel dan Lebanon secara teknis masih berperang. Pasukan Israel menduduki selatan negara itu selama 22 tahun.

Penduduk kota pelabuhan selatan Sidon menyalakan kembang api dan berkumpul di alun-alun publik saat masjid menyanyikan nyanyian memuji pejuang perlawanan Palestina yang sedang menulis epik heroik yang paling indah dan heroik.

Sebuah rapat umum diadakan di Universitas Amerika Beirut, di mana mahasiswa Palestina berusia 18 tahun Reem Sobh mengatakan: "Kami tidak dapat membawa senjata tetapi setidaknya, kami dapat mendukung mereka."

Di Instagram, komedian Lebanon Shaden Fakih menjelaskan gelombang dukungan yang banyak dikutuk di Barat.

"Apa yang kamu harapkan dari orang Palestina? Untuk terbunuh setiap hari dan tidak melakukan apa-apa tentang itu... untuk mati diam-diam?” dia berkata dalam sebuah video

Mereka akan membawa senjata dan melawan. Ini adalah hak mereka," tambahnya, mencatat bahwa dia bisa melawan Hamas dan masih mendukung perlawanan bersenjata apa pun terhadap penindas, melawan apartheid (Israel).

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement