REPUBLIKA.CO.ID, OGAN KOMERING ULU -- Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengikuti pelatihan pertanian organik untuk meningkatkan kemampuan dalam bercocok tanam.
"Pelatihan ini diikuti oleh 100 kader Jatam Kabupaten OKU," kata Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Muhammadiyah OKU Hendra A Setyawan di Baturaja, Selasa (10/10/2023).
Sebanyak 100 orang anggota Jatam Kabupaten OKU yang saat ini sudah dibentuk diberi pelatihan tentang pertanian organik, pengolahan pangan berbasis kearifan lokal, serta hasil tanaman non hutan.
"Jamaah Muhammadiyah adalah potensi yang harus diberdayakan dalam dunia pertanian organik," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, kegiatan ini dilakukan untuk mendukung perkembangan pertanian organik, paling tidak dapat mengurangi ketergantungan petani pada pupuk dan pestisida kimia.
Dalam kegiatan tersebut, kata dia, anggota Jatam diberikan pelatihan tentang bercocok tanam seperti tanaman padi, termasuk cara pengolahan pangan berbasis kearifan lokal agar tidak tergantung dengan pasar.
"Kegiatan ini juga sejalan dengan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang bertujuan mengubah 'mindset' masyarakat dari konsumen menjadi produsen," tegasnya.
Ia berharap melalui pelatihan ini Jamaah Tani Muhammadiyah bisa menjadi pelopor dalam dunia pertanian organik untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat sekaligus menjaga lingkungan sekitar tetap lestari.
"Seperti kita ketahui dunia pertanian kini telah mengalami pergeseran mulai dari pertanian ramah lingkungan menjadi pertanian yang merusak lingkungan dengan menggunakan bahan-bahan kimia yang berlebihan," ujarnya.