Ahad 01 Oct 2023 14:00 WIB

ICMI Wujudkan Revolusi Hijau dengan Tanam 1 Miliar Mangrove

ICMI berkomitmen wujudkan revolusi hijau, salah satunya dengan tanam mangrove

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi menanam mangrove.
Foto: Antara/Basri Marzuki
Ilustrasi menanam mangrove.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendikiawan Muslim se-Indonesia atau ICMI menegaskan keinginannya untuk ikut berkontribusi mewujudkan pelaksanaan revolusi hijau, menghadapi perubahan iklim. Upaya ini pun diawali dengan gerakan "Menanam 1 (Satu) Miliar Pohon ICMI" di pesisir Jakarta.

Wakil Ketua Umum ICMI, Mohammad Jafar Hafsah, menyebut mangrove memiliki peran penting dan strategis bagi kehidupan manusia. PBB pun melakukan gerakan pemulihan dan perbaikan mangrove, sebagai program prioritas.

Baca Juga

"PBB menetapkan Hari Mangrove Internasional setiap tanggal 6 Desember. Ini sejalan dengan harapan Departemen Revolusi Hijau dan Energi Ramah Lingkungan ICMI, sehingga perlu mengawali dengan aksi nyata semacam ini," ujar dia dalam keterangan yang didapat Republika Ahad (1/10/2023).

Menurut dia, gerakan ini juga dilakukan seiring target Pemerintah Republik Indonesia untuk pemulihan dan perbaikan kawasan mangrove seluas 600.000 ha.

Agar terwujud kesuksesan program tersebut, Jafar menyebut perlu adanya kepedulian, kerjasama dan 

dukungan dari semua pihak, baik unsur Pemerintah, BUMN, Swasta dan masyarakat dalam hal merawat Bumi.

"Melalui upaya pemulihan dan perbaikan lingkungan, penanaman pohon dan peningkatan kesadaran lingkungan bagi masyarakat, yang berujung tercapainya pembangunan ramah lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," lanjut dia.

Tidak hanya itu, ia juga menyebut kegiatan penanaman 1 Milyar pohon ICMI ini merupakan gerakan seluruh keluarga ICMI bersama masyarakat. Usaha ini juga diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan, guna mewujudkan lingkungan yang sehat, hijau dan nyaman bagi kehidupan.

"Jadi angka 1 milyar itu bukan target tahun melainkan tujuan yang ingin dicapai sebagai salah satu kiprah ICMI yang berkelanjutan dalam mendukung pembangunan nasional yang ramah lingkungan," ucap Jafar.

Sementara itu, Ketua Departemen Revolusi Hijau dan Energi Ramah Lingkungan ICMI Bedjo Santoso mengatakan, mangrove memiliki multifungsi yang strategis bagi kehidupan manusia. Di antara fungsinya adalah pencegah abrasi laut, penyaring polusi udara maupun air dan menjaga habitat biota laut.

Mangrove juga berguna untuk menyerap karbon yang sangat besar, yaitu 10 kali lipat dibanding tanaman hutan 

lainnya. Tanaman ini juga dapat menjadi penghasil bahan pangan, selain sebagai sarana wisata alam.

"Indonesia memiliki kawasan mangrove terluas di dunia seluas + 4,7 juta hektar. Artinya sekitar 68 persen dari luas mangrove di seluruh belahan bumi yang totalnya + 6,8 juta hektar ada di Indonesia," kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Kegiatan.

Namun ironisnya, ia menyebut kondisi fisik mangrove di dunia tanpa kecuali di Indonesia, dalam kondisi rusak. Hal ini merupakan akibat dari aktifitas manusia yang tidak arif, juga bencana alam dan kerusakan lingkungan.

Karena itu, guna menghadapi hal tersebut ICMI memulainya dengan Kick off Gerakan Penanaman 1 milyar pohon ICMI yang ditandai dengan penanaman mangrove secara serentak oleh seluruh pengurus ICMI wilayah dan Daerah seluruh Indonesia.

"Untuk MPP ICMI, acara dipusatkan di daerah pesisir Jakarta dengan mengundang dan atau dihadiri Pimpinan MPR RI serta wakilnya, juga para Gubernur/Bupati/Walikota, Pimpinan BUMN, Swasta, Assosiasi Usaha, Organisasi Masyarakat, Pelajar dan Mahasiswa," ujar dia.

ICMI disebut akan selalu hadir untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia. Organisasi yang berlandaskan ke-Islaman dan ke-Indonesiaan berbasis kecendekiawanan tersebut akan selalu berperan aktif mendorong kebaikan untuk bangsa dan negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement