Jumat 29 Sep 2023 15:09 WIB

Masjid di Swedia Diduga Alami Serangan Pembakaran

Sebelumnya, masjid itu juga pernah menjadi sasaran serangan.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Masjid Rusak
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Masjid Rusak

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah masjid di tenggara Swedia hancur akibat kebakaran. Penyebab kebakaran itu diduga dilakukan oleh anggota masyarakat sebagai serangan pembakaran.

Direktur Komunikasi Masjid Agung di Kota Eskilstuna, Anas Deneche mengatakan kepada stasiun penyiaran publik Sveriges Radio dia yakin kebakaran pada Senin lalu itu disengaja.

Baca Juga

Dia mengatakan catatan polisi menunjukkan masjid tersebut telah menghadapi ancaman selama lebih dari setahun. Sebelumnya, masjid itu juga pernah menjadi sasaran serangan.

Deneche mengatakan ibunya mendengar suara keras sebelum kebakaran terjadi. "Dia mendengar ledakan dan tiba-tiba benda itu mulai terbakar," kata Deneche, dilansir dari Middle East Eye, Rabu (27/9/2023).

Polisi mengatakan pada Selasa mereka tidak memiliki tersangka. Namun, polisi sedang menyelidiki insiden tersebut karena dugaan pembakaran yang diperburuk.

“Lagi-lagi teror menyerang sebuah masjid di Swedia. Ini adalah serangan brutal lainnya terhadap hak asasi manusia, dan terhadap demokrasi serta kebebasan di negara yang secara resmi dikenal sebagai negara adidaya kemanusiaan,” kata Mikail Yuksel, seorang anggota parlemen Swedia, di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi beberapa serangan pembakaran terhadap masjid-masjid di Swedia. Serangkaian serangan serupa terjadi pada 2014 yang menargetkan beberapa kota, termasuk Eskilstuna.

Insiden pada Senin lalu ini terjadi beberapa bulan setelah seorang pria membakar halaman-halaman Alquran di ibu kota Swedia. Sehingga memicu kritik di seluruh dunia.

Salwan Momika, seorang pria Irak berusia 37 tahun yang tinggal di Swedia, merobek beberapa halaman kitab suci tersebut, menginjaknya dan membakar halaman-halaman tersebut di luar masjid terbesar di ibu kota Swedia. Arab Saudi, Iran, Irak, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), Maroko dan Mesir termasuk di antara beberapa negara mayoritas Muslim yang mengutuk tindakan tersebut.

Di Irak, kedutaan Swedia diserbu oleh para pendukung pemimpin Syiah Irak, Muqtada al-Sadr setelah insiden tersebut, sementara ribuan orang turun ke jalan di Baghdad untuk melakukan unjuk rasa menentang pembakaran Alquran.

Ini bukan insiden pembakaran Alquran yang pertama di Swedia, kerusuhan terjadi pada Agustus 2020 di kota Malmo beberapa jam setelah aktivis sayap kanan anti-Islam Rasmus Paludan membakar salinan Alquran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement