REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Orang-orang yang berjalan di muka bumi dengan angkuh karena hartanya yang melimpah, angkuh karena tingginya jabatan kedudukannya, atau angkuh karena merasa nasab keluarganya begitu terhormat dan dimuliakan dibanding lainnya, kelak akan ditegur bumi atau kubur.
Sebab sejatinya mereka tak ridha ketika manusia menginjakan kaki mereka ke bumi dan berjalan di atasnya dengan angkuh seolah-olah dirinya adalah paling segalanya.
Saat kematiannya telah sampai, dan jasadnya masuk ke dalam kubur, ketika itulah kubur berbicara kepada orang-orang yang angkuh itu:
"Wahai Anak Adam apa yang membuatmu tertipu? Benar-benar engaku telah berjalan di sekitarku dengan fidad (angkuh),". Dan selanjutnya orang yang angkuh dan lalai terhadap mengingat Allah saat hidup di dunia akan merasakan adzab kubur. Sebagaimana dituliskan dalam kitab at-Tadzkirah:
وذكر أبو عمر بن عبد البر: روى يحيى بن جابر الطائي عن ابن عائذ الأزدي عن غضيف بن الحارث قال: أتيت بيت المقدس أنا وعبد الله بن عبيد بن عمير قال: فجلسنا إلى عبد الله بن عمرو بن العاص فسمعته يقول: إن القبر يكلم العبد إذا وضع فيه فيقول: يا ابن آدم ما غرك بي ؟ ألم تعلم أني بيت الوحدة ؟ ألم تعلم أني بيت الظلمة ؟ ألم تعلم أني بيت الحق ؟ يا ابن آدم ما غرك بي ؟ لقد كنت تمشي حولي فدادا ،
Artinya: “Diriwayatkan oleh Abu Umar bin Abdul Bar: diriwayatkan Yahya bin Jabir athoi dari Ibnu 'Aidz al Azdi dari Ghudaif bin Harits, dia berkata, “Kami mendatangi Baitul Maqdis, Aku dan Abdullah bin Ubaid bin Umair. Dia berkata, “Kami duduk bersama Abdullah bin Amru Ash, maka kami mendengarnya berkata, “Sesungguhnya kubur akan berbicara kepada seorang hamba ketika ia diletakan di dalam kubur. Maka berkata kubur: Wahai anak Adam, apa yang membuat engkau tertipu terhadapku? Apakah engkau tahu bahwa aku adalah rumah kesendirian? Apakah engkau mengetahui bahwa aku tempat yang gelap? Apakah engkau mengetahui bahwa aku temapt yang nyata benarnya? Wahai Anak Adam apa yang membuatmu tertipu? Benar-benar engaku telah berjalan di sekitarku dengan fidad (angkuh).” (Lihat kitab at-Tadzkirah karya Imam Qurthubi, penerbit Darul Minhaj halaman 319-320).
Sedangkan orang-orang mukmin yang taat kepada Allah SWT akan memperoleh nikmat kubur. Kuburnya akan menjadi lapang dan terang, bahwa disebutkan kuburnya menjadi taman kehijauan lalu rohnya diangkat ke langit.
قال ابن عايد: قلت لغضيف : ما الفداد يا أبا أسماء؟ قال: كبعض مشيتك يا ابن أخي ، قال غضيف: فقال صاحبي وكان أكبر مني لعبد الله بن عمرو: فإن كان مؤمنا فماذا له ؟ قال : يوسع له في قبره ، ويجعل منزله أخضر ، و يعرج بروحه إلى السماء . ذكره في كتاب التمهيد.
Artinya: “Berkata Ibnu Aidz, “Aku berkata kepada Ghudaif: Apa itu fidad wahai anak saudaraku? Ia menjawab, “Seperti sebagian engkau berjalan wahai anak saudaraku.” Ghudaif berkata, “Maka dia berkata, “Temanku yang lebih tua dariku berkata kepada Abdullah bin Amr, “Maka bagaimana bila dia seorang Mukmin apa balasan baginya?” Dia menjawab, “Dilapangkan baginya dalam kuburnya, dan dijadikan tempatnya menjadi hijau, dan diangkat rohnya ke langit.” (Diriwayatkan dalam kitab at-Tamhid).(at-Tadzkirah, 319-320).
Baca juga: Temuan Peneliti Amerika Serikat dan NASA Ini Buktikan Kebenaran Alquran tentang Kaum Ad
Oleh karenanya seorang Muslim tak boleh sombong di muka bumi. Sebab hanya Allah Ta'ala yang berhak untuk sombong.
Kelak tiap manusia akan mati dan masuk ke dalam kubur. Di sanalah tempat yang sepi, tak ada yang menemani selain amal saleh, sedekah jariyah dan doa anak saleh. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖ إِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
“Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” (QS al-Isra ayat 37).