“Ini bukan pertama kalinya dia mengikuti kompetisi Alquran. Dia juga mengikuti kompetisi Alquran internasional di Khartoum, Sudan, dan satu lagi di Iran di mana dia mendapat juara ketiga,” kata Youssef Sidawi.
Youssef melihat kompetisi Alquran Internasional Sheikha Fatima binti Mubarak di Dubai sebagai salah satu yang paling menantang di dunia. Sondos mengaku berhasil mengikuti kompetisi tersebut setelah mengikuti beberapa babak kualifikasi yang diadakan Kementerian Wakaf di Yordania.
Sondos mengaku dirinya secara resmi dinominasikan oleh Kementerian Wakaf untuk mengikuti kompetisi tersebut.
Pesan untuk dunia
Setelah bersaing dengan kontestan dari 60 negara, Sondos tak sabar menunggu hasil akhirnya. Baginya, memenangkan hadiah pertama adalah momen paling penting dan paling membahagiakan dalam hidup Sondos.
Sebelumnya, ekstremis sayap kanan merobek dan membakar Alquran di luar misi diplomatik Islam di Swedia dan Denmark dalam beberapa pekan terakhir. Tindakan tersebut telah memicu badai kecaman dari pemerintah dan masyarakat di dunia Arab dan Islam. Beberapa negara memanggil utusan Swedia dan Denmark untuk mencegah terulangnya tindakan serupa.
“Pesan saya kepada dunia, terutama mereka yang mencoba menghina Alquran di sana-sini: jika Anda membakar halamannya, Anda tidak akan pernah menghapus apa yang ada di hati. Alquran akan selalu ada di sini,” kata Sondos sambil menunjuk ke hatinya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
