Jumat 22 Sep 2023 19:50 WIB

Ini Kesepakatan Hasil Rakornas Baznas 2023

Baznas tidak akan berhenti melakukan inovasi dengan meningkatkan digitalisasi.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
 Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad. (ilustrasi)
Foto: Republika/Havid Al Vizki
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Noor Achmad. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Koordinasi Nasional Badan Amil Zakat Nasional (Rakornas Baznas) 2023 menghasilkan sejumlah kesepakatan yang akan diimplementasikan bersama-sama. Rakornas Baznas digelar di Jakarta pada 20-22 September 2023 dan diikuti para pimpinan Baznas dari seluruh wilayah Indonesia, dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

"Alhamdulillah, Rakornas Baznas telah berjalan lancar, berjalan dengan baik. Dan menghasilkan banyak poin, banyak kesepakatan, juga komitmen bersama di antara seluruh Baznas di Indonesia," tutur Ketua Baznas RI KH Noor Achmad kepada awak media usai penutupan Rakornas Baznas 2023 di Jakarta, Jumat (22/9/2023).

Baca Juga

Kiai Noor menyampaikan, Baznas juga sudah membuat resolusi yang disepakati dalam Rakornas yang diikuti oleh Baznas seluruh Indonesia. Kesepakatan pertama yang dihasilkan di antaranya yaitu memperkuat kembali kelembagaan Baznas, Sumber Daya Manusia (SDM), infrastruktur dan jaringan.

Kedua, lanjut Kiai Noor, Baznas memperkuat teknologi informasi dan digitalisasi sehingga ke depan kegiatan beserta program yang dilaksanakan Baznas telah berbasis IT di seluruh wilayah Indonesia.

"Ketiga, kita juga berkomitmen untuk melaksanakan kegiatan Baznas sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang tadi juga telah disepakati bersama-sama," jelasnya.

Baznas, terang Kiai Noor, juga berkomitmen tidak akan berhenti melakukan inovasi dengan meningkatkan digitalisasi yang menurutnya harus disegerakan.

Digitalisasi ini dibutuhkan untuk memperluas jangkauan muzakki supaya pengumpulan zakat menjadi maksimal. Sebab, dengan meningkatkan digitalisasi, Baznas berpeluang besar untuk lebih menjangkau muzakki dari kalangan generasi milenial.

"Sehingga tidak hanya mengandalkan dari ASN (Aparatur Sipil Negara) saja. Di pusat itu, sumbangan dari ASN BUMN itu hanya 26 persen. Yang lain itu dari lain-lain yang non ASN dan BUMN," paparnya.

Setelah mengikuti Rakornas Baznas ini, Baznas daerah juga harus melaksanakan rapat koordinasi daerah (rakorda). "Kami juga bersepakat bahwa seluruh Baznas di Indonesia supaya segera melaksanakan rakorda-rakorda dalam rangka untuk mengimplementasikan dan mengembangkan hasil-hasil dari Rakornas Baznas ini," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement