“Peristiwa diatas adalah tanda alam menyambut utusan Allah yang mulia,” kata Abdul Rosyid.
Kelahiran Nabi Muhammad SAW juga dijadikan sebagai momentum kebangkitan umat Islam ketika merebut kembali Baitul Maqdis yang dikuasai oleh kaum Nasrani. Peristiwa penaklukan Baitul Maqdis tersebut diawali Sultan Shalahuddin dengan menyelenggarakan maulid untuk menyemangati kaum muslimin yang tengah berperang melawan pasukan Kristen dalam perang salib.
“Walaupun terjadi pro kontra terkait awal penyelenggaraan Maulid Nabi, namun tidak menghilangkan urgensi terhadap pentingnya sosok Nabi Muhammad ketika beliau hidup dan wafat dikarenakan suri tauladan yang baik,” jelas Abdul Rosyid.
Dia pun mengajak kepada umat Islam untuk menjadikan peringatan maulid Nabi Muhammad setiap tanggal 12 Rabiul Awal sebagai bukti kecintaan kepada Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW juga bersabda,
“Barang siapa yang mencintaiku, maka kelak dia akan bersamaku di surga”.