Jumat 22 Sep 2023 12:12 WIB

Seribu Warga Palestina Mengungsi Akibat Kekerasan Pemukim Israel Sejak 2022

Tingkat kekerasan pemukim terhadap warga Palestina belum pernah terjadi sebelumnya.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Delegasi internasional memeriksa bangunan yang dibakar saat mereka berkeliling kota Tepi Barat Turmus Ayya, beberapa hari setelah amukan pemukim Yahudi, Jumat, 23 Juni 2023. Pemukim Israel memasuki kota itu, membakar mobil dan rumah warga Palestina setelah empat warga Israel ditembaki. dibunuh oleh orang-orang bersenjata Palestina di Tepi Barat utara pada hari Selasa.
Foto:

Para ahli mengatakan tren tersebut mengubah peta Tepi Barat dan semakin merusak prospek negara Palestina yang merdeka. Orang-orang Palestina mencari Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Jalur Gaza daerah yang dianeksasi oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967 untuk negara masa depan mereka.

Desa-desa yang terkena dampak sebagian besar bergantung pada penggembalaan dan pertanian untuk mata pencaharian mereka. Hampir semua komunitas melaporkan harus menjual sebagian ternak mereka dan 70 persen harus meminjam uang untuk membayar pakan buatan setelah serangan pemukim memotong akses ke tanah penggembalaan mereka, kata laporan itu.

Komunitas Palestina yang mengalami kehilangan populasi terbesar berada di daerah dengan jumlah pos terdepan pemukiman tertinggi, menurut laporan tersebut. COGAT, badan pertahanan Israel yang bertanggung jawab atas urusan sipil Palestina, tidak menanggapi permintaan komentar.

Perluasan permukiman telah dipromosikan oleh pemerintah Israel berturut-turut selama hampir enam dekade, tetapi pemerintah sayap kanan Netanyahu telah menjadikannya prioritas utama.

Warga Palestina yang telah mengungsi melaporkan bahwa otoritas Israel, yang bertugas mengelola wilayah tersebut, jarang menanggapi kasus kekerasan pemukim. Menurut data PBB, hampir semua komunitas tempat pengungsian terjadi mengatakan mereka telah mengajukan pengaduan kepada pihak berwenang, tetapi hanya enam persen yang mengatakan pihak berwenang Israel telah menindaklanjuti pengaduan tersebut.

Meningkatnya kekerasan pemukim terjadi pada saat pertempuran sengit Israel-Palestina di daerah tersebut. Sekitar 190 orang Palestina telah tewas oleh tembakan Israel di Tepi Barat sejak awal tahun, menurut penghitungan oleh The Associated Press. Israel menuduh sebagian besar dari mereka yang tewas adalah pejuang bersenjata, tetapi pemuda yang memprotes serangan dan lainnya yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga telah terbunuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement