Senin 11 Sep 2023 16:02 WIB

Asosiasi Islam Windsor Galang Dana Bantuan Gempa Maroko

Diperkirakan 300 ribu orang terkena dampak gempa Maroko.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Seorang wanita melewati bangunan yang rusak akibat gempa bumi susulan di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023).
Foto: EPA-EFE/YOAN VALAT
Seorang wanita melewati bangunan yang rusak akibat gempa bumi susulan di Ouirgane, selatan Marrakesh, Maroko, (10/9/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, WINDSOR -- Berita gempa bumi dahsyat yang melanda Maroko ikut mengguncang dunia. Usai diberitakan bencana alam ini menewaskan ribuan orang, komunitas Muslim di Windsor, Ontario, ikut bergerak.

Pada Jumat, 8 September sekitar pukul 23.11 waktu setempat, gempa berkekuatan 6,8 skala Richter dikabarkan mengguncang negara Maroko di Afrika Utara. Pusat gempa dilaporkan terletak sekitar 70 kilometer dari kota Marrakesh.

Baca Juga

Dari laporan media, ribuan orang terluka, sementara lebih dari 2.000 orang dilaporkan tewas. Jumlah tersebut pun diperkirakan akan terus meningkat.

Segera setelah muncul berita mengenai kehancuran tersebut tersiar, komunitas Muslim di Windsor turun tangan untuk membantu. “Pada tingkat kemanusiaan, hal ini sangat menghancurkan. Ini kehancuran berlapis-lapis,” kata koordinator komunikasi Asosiasi Islam Windsor, Widad Mezahi, dikutip di Windsor CTV News, Senin (11/9/2023).

Asosiasi Islam Windsor disebut telah memulai penggalangan dana secara daring sehari setelah bencana alam itu dilaporkan, atau sesaat setelah berita bencana tersebut sampai ke Kanada.

Hingga berita ini dibuat, mereka telah berhasil mengumpulkan dana sebesar 11 ribu dolar AS. Kelompok ini memiliki target mengumpulkan dana hingga sebesar 100 ribu dolar AS, yang akan digunakan untuk membantu kebutuhan mendesak masyarakat Maroko.

Mezahi mengatakan, meskipun komunitas Maroko di Windsor tidak sebesar mereka yang berasal dari Turki atau Suriah, yang penting bagi mereka adalah melakukan apa pun yang mereka bisa untuk mendukung upaya bantuan. Upaya yang sama telah mereka lakukan ketika Turki dan Suriah dilanda gempa bumi sebelumnya.

“Saat itu kami berhasil mengumpulkan 500 ribu dolar AS. Kami juga memiliki pusat pengantaran, yang mana orang-orang dapat menyumbangkan pakaian dan tenda, buku, apa pun yang mereka inginkan," lanjut dia.

Barang-barang sumbangan tersebut lantas dikirim ke Turki dan Suriah. Pihaknya pun akan mendapatkan rekaman di lapangan dari pekerja amal, yang menunjukkan sumbangan tersebut diberikan kepada orang-orang yang terkena dampak.

Dari hasil laporan media yang beredar, diperkirakan 300 ribu orang terkena dampak gempa yang terjadi Jumat malam itu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement