Senin 11 Sep 2023 14:49 WIB

Mayoritas Penduduk Beragama Islam, Maroko Miliki 51 Ribu Masjid

Masjid di Maroko mencapai 51 ribu.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Masjid Bersejarah Abad ke-12 Maroko rusak karena gempa bumi.
Foto:

Universitas Quaraouiyine, Institut Dar Al-Hadits Al-Hissaniyah, Universitas Cadi Ayyad (UCA), Universitas Al Akhawayn, Universitas Sidi Mohamed Ben Abdellah (USMBA), Univeristas Ibnu Zohr (UIZ), Universitas Ibn Tofail, serta Uinversitas Moulay Ismail merupakan beberapa nama perguruan tinggi Islam lainnya yang ada di negara tersebut. Banyak di antara kampus ini yang membuka dirinya bagi mahasiswa internasional.

Dengan kondisi lingkungan yang hijau, subur, asri dan indah, pariwisata menjadi salah satu sumber ekonomi bagi negara ini.  Bahkan, negara dengan Ibu Kota Rabat ini juga dikenal sebagai salah satu destinasi wisata religi yang paling sering dikunjungi umat muslim.

Salah satu kota yang paling sering dikunjungi adalah Kota Marrakech, dengan dua area terpisah dan mencolok perhatian, yaitu Kota Medina dan Gueliz.

Di kota ini juga terdapat beberapa bangunan ibadah agama, selain masjid. Bahkan, terdapat masjid yang letaknya berhadap-hadapan dengan gereja. Hal ini dimaknai sebagai simbol toleransi beragama di negara tersebut.

Wisata religi lainnya yang bisa dikunjungi adalah Istana Bahia. Bahia memiliki makna jelita, sama seperti gaya arsitektur yang diterapkan pada bangunan tersebut, yang memiliki 160 ruangan di dalamnya.

Selain itu, Maroko memiliki satu nama jalan yang unik dan familiar bagi bangsa Indonesia dan bisa dijadikan salah satu destinasi wisata. Nama presiden Soekarno dijadikan sebagai salah satu nama jalan di Kota Rabat.

Jalan ini diresmikan pada 1990 oleh Raja Muhamed V, sebagai tanda terima kasih sudah menyelenggarakan KTT Asia Afrika di Bandung pada 1995. Dengan jalinan persahabatan dan persaudaraan yang baik, pelancong asal Indonesia disebut bisa masuk ke negara tersebut bebas visa selama tiga bulan.

Selama di Maroko, maka belum sah jika tidak mencicipi makanan khasnya. Kuliner negara ini banyak dipengaruhi kebudayaan Arab, Maghrebi, Yahudi, Berber, Andalusia dan Afrika.

Salah satu makanan yang wajib dicicipi adalah Couscous, yaitu hidangan nasional Maroko yang wajib ada di setiap restoran. Makanan ini terbuat dari tepung semolina yang ditaburi air, lalu dibentuk menjadi biji-biji kecil menggunakan saringan.

 

Selanjutny ada Pastilla, yang dikenal juga sebagai b'stilla atau bastilla, yang merupakan kue isi khas Maroko. Kue ini bercita rasa manis dan gurih, diisi dengan campuran daging merpati atau ayam, telur, kacang almond, dan kayu manis. Makanan yang kerap disajikan untuk acara khusus ini dihidangkan dengan taburan, menggunakan kayu manis dan gula halus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement