Rabu 30 Aug 2023 15:50 WIB

Sarana Jaya Kolaborasi dengan Rumah Zakat Entaskan Stunting di Jakarta

Program berfokus pada pengentasan stunting dengan memberikan PMT.

Sarana Jaya kolaborasi dengan Rumah Zakat dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur bersinergi dalam mengentaskan stunting secara masif.
Foto: Rumah Zakat
Sarana Jaya kolaborasi dengan Rumah Zakat dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur bersinergi dalam mengentaskan stunting secara masif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sarana Jaya kolaborasi dengan Rumah Zakat dan Suku Dinas Kesehatan Jakarta Timur bersinergi dalam mengentaskan stunting secara masif. Untuk itu, pada Selasa, 29 Agustus 2023 dilakukan launching program dengan nama “Sarana Jaya Peduli Jakarta BERAKSI: Bergerak Atasi Stunting”.

Program ini berfokus pada pengentasan stunting dengan memberikan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) pada anak stunting selama kurun waktu tiga bulan, sebanyak 15 penerima manfaat agar si anak terpenuhi gizinya. Beberapa lembaga dan komunitas digandeng dalam mewujudkan tujuan ini diantaranya Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Kader Posyandu Cakung, Pulogebang, Sofia Care Foundation.

Baca Juga

Dalam kesempatan ini, Dian Tri Wahyuni, Wakil Ketua Dharma Wanita Sarana Jaya mengatakan saat ini Pemprov saling bersinergi dalam mengentas masalah stunting, karena stunting tak hanya memengaruhi masalah kesehatan, tapi berdampak kepada sosial dan ekonomi. Dengan adanya sinergi ini diharapkan memberi dampak yang berarti.

Selain itu, menurut Imran, selaku Lurah Pulo Gebang Jakarta Timur mengatakan di kelurahan Pulo Gebang terdapat 17 anak stunting yang kini sedang ditangani. Beliau berharap proses sinergi ini dapat memberikan dampak kepada mereka.

Arif Sarifudin selaku Strategic Partnership Division Head Rumah Zakat dalam sambutannya mengatakan sepakat atas sinergi ini. "Dalam program ini, kami berfokus pada pemberian makanan tambahan (PMT) sebagai sarana pencegahan gizi buruk pada mereka," ujarnya.

Sofia yang merupakan founder dari Sofia Care Foundation juga diberikan kesempatan dalam melakukan sambutan. "Sebelumnya kami sangat berterimakasih atas sinergi yang terbentuk saat ini. Kami merasa perlu adanya gerakan ini, terlebih masih ada anak-anak yang ternyata belum terjamah oleh dinkes dalam hal stunting ini. Beliau juga menambahkan siap berkontribusi maksimal dalam kegiatan pengentasan stunting ini," katanya.

Selain sambutan, dr Lysbeth selaku Kasudin Kesehatan Jakarta Timur memberikan materi singkat mengenai perkembangan stunting di Jakarta dan cara penanggulangannya kepada para kader dan orang tua penerima manfaat stunting.

"Idealnya Pak, Buk. Proses penanganan stunting ini harus disasar pada anak 3 tahun kebawah. Dengan pemberian makanan layak gizi selama minimal 3 bulan. Beliau juga menambahkan bahwa pemberian PMT diwajibkan menggunakan protein hewani agar hasil maksimal. Jangan tahu tempe (nabati) ya bu, harus hewani, supaya terpenuhi," katanya.

Acara ditutup dengan simbolis pemberian makanan tambahan kepada penerima manfaat. Rencananya program akan dijalankan selama kurang lebih tiga bulan yang berfokus di Kelurahan Pulo Gebang, Jakarta Timur. Diharapkan dengan adanya program ini dapat memberikan dampak pada penurunan stunting di Jakarta Timur

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement