Ahad 27 Aug 2023 16:22 WIB

Cerita Mantan Menkes Lolos dari Maut, Kamar yang Disiapkan untuknya Ditembaki Israel

Mantan Menkes Siti Fadilah batal mengikuti rombongan ke Gaza

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Siti Fadilah. Mantan Menkes Siti Fadilah batal mengikuti rombongan ke Gaza
Foto:

Awalnya Siti Fadilah menduga mungkin ada pihak yang ketakutan tersaingi olehnya yang namanya mencuat di kancah internasional saat menjadi menkes. "Saya tidak mungkin berangkat dari Indonesia ke luar negeri, karena saya wantimpres, ya sudah saya pasrah ke Allah," ujar Siti Fadilah. 

Siti Fadilah mengatakan, ternyata iring-iringan kapal yang membawa bantuan ke Gaza berjalan tidak sesuai harapan. 

Kapal Mavi Marmara yang akan ditumpangi mantan menkes Indonesia ini adalah kapal paling besar dari beberapa kapal yang mengiringinya. Kapal Mavi Marmara juga ditumpangi tokoh-tokoh yang pro Palestina alias anti Israel. 

Di tengah perjalanan kapal Mavi Marmara ke Gaza, tentara Israel turun dari helikopter menaiki Mavi Marmara, mereka juga naik dari kapal-kapal mereka. 

Tentara Israel menembaki kapal Mavi Marmara yang membawa 1 juta dolar AS, bahan makanan, obat-obatan dan barang-barang bangunan untuk rumah sakit. 

"Termasuk kamar saya (ditembaki tentara Israel), masih ada nama saya (di kamar di dalam kapal Mavi Marmara), hanya selisih sehari artinya semua sudah di-organize (diatur)," ujar Siti Fadilah. 

Siti Fadilah menerangkan, dirinya bersama tokoh-tokoh yang pro Palestina akan menyampaikan sumbangan ke Gaza. Tapi Israel tidak membolehkannya, maka kapal yang membawa bantuan ini nekat pergi ke Gaza. Akhirnya Israel marah dan menyerang kapal Mavi Marmara. 

"Saat itu saya sedih banget (tidak bisa berangkat ke Jenewa kemudian ke Turki dan Gaza), tapi ternyata Allah menyelamatkan saya," jelas Siti Fadilah. 

Baca juga: 10 Makanan yang Diharamkan dalam Islam dan Dalil Larangannya

Siti Fadilah sampai sekarang mengaku tidak tahu mengapa Presiden SBY melarangnya pergi ke Jenewa secara mendadak sehingga dia lolos dari serangan tentara Israel. 

"Pak SBY menyelamatkan saya setelah tahu seperti itu, terima kasih pak SBY, tadinya saya marah-marah," kata Siti Fadilah sambil tertawa mengenang kisahnya belasan tahun lalu. 

Siti Fadilah mengatakan, kejadian yang tidak sesuai rencana sebetulnya belum tentu buruk. Maka harus selalu berprasangka baik. 

Setelah peristiwa itu, dikatakan Siti Fadilah, Joserizal Jurnalis mengadukan perlakuan tentara Israel ke Mahkamah Internasional. Kemudian Mahkamah Internasional memutuskan Israel bersalah menyerang kapal yang membawa bantuan untuk Palestina. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement