Irshad, seorang petani, mengatakan perlakuan buruk terhadap putranya adalah akibat dari kebencian yang disebarkan terhadap umat Islam di negara ini. Ini digambarkan oleh komentar guru yang terdengar dalam video tersebut.
Sekolah yang dimaksud memiliki siswa dari komunitas Hindu dan Muslim. Irshad mengatakan, meskipun gurunya menerima kesalahannya dan meminta maaf atas perilakunya, dia akan memindahkan putranya ke sekolah lain.
“Dia bilang dia tidak akan memperlakukan muridnya dengan buruk lagi. Tetapi ini bukanlah lingkungan yang saya inginkan untuk anak saya mendapat pendidikan dan tumbuh besar," ujar Irsyad.
Ketika video tersebut menjadi viral, hal itu memicu kemarahan di media sosial. Banyak yang menyoroti meningkatnya Islamofobia di sekolah.
“Sebuah generasi tumbuh dalam masyarakat yang menormalisasi permusuhan dan kebencian,” Nazia Erum, penulis Mothering a Muslim.
Dia menyalahkan media dan keadaan politik atas meningkatnya kebencian di negara tersebut yang menurutnya bertujuan terus-menerus membuat populasi minoritas Muslim selalu mendapat sorotan negatif.