Selain itu, politisasi kelompok-kelompok Islam dalam upaya mencapai tujuan-tujuan partisan, bahkan dengan mengorbankan nilai-nilai agama yang sejati, merupakan tren yang memprihatinkan.
Sangat penting untuk menjauhkan diri kita dari kepalsuan dan ekstremisme ini dan merangkul pemahaman wacana agama yang moderat.
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam, Hissein Brahim Taha, mengatakan Kerajaan telah menjadi tujuan untuk hidup berdampingan secara damai dan nilai-nilai kemanusiaan, mengingat warisan dan aset kemanusiaan dan beradabnya, karena para pemimpinnya peduli dengan mempromosikan konsep antaragama.
Pemimpin Arab Saudi sangat mendukung OKI di segala bidang untuk dapat mencapai misinya secara maksimal. Konferensi ini digelar di tengah tantangan berat yang dihadapi dunia Islam, selain perkembangan geopolitik, tantangan ideologis, dan kecenderungan agresif yang bertujuan mendistorsi citra Islam.
“Kita dituntut untuk berdiri teguh melawan kecenderungan dan arus permusuhan dan membangkitkan konsep persatuan Islam, yang dikenal sebagai persatuan yang beradab, berbudaya, dan manusiawi berdasarkan kerjasama, kohesi, interaksi, dan pengayaan peradaban manusia di semua ladang,” papar Taha.
Taha menekankan perlunya membangun platform Islam yang komprehensif, meliputi negara, pemerintah, dan lembaga.
Baca juga: Alquran Bukan Kalam Allah SWT Menurut Panji Gumilang, Ini Bantahan Tegas Prof Quraish
Platform ini harus mengedepankan konsensus, dialog, dan penguatan hubungan dalam negara Islam. Itu juga harus mempromosikan perdamaian, persaudaraan, dan solidaritas, sambil menjunjung tinggi prinsip-prinsip Islam dan mempertahankan keasliannya.
Mufti Kazakhstan, Nauryzbai kazhy Taganuly, menekankan pentingnya mengeluarkan fatwa baru yang mengakomodasi realitas yang berbeda, yang akan meluncurkan inisiatif dan fatwa yang mampu beradaptasi di semua aspek kehidupan.
Dia juga menyinggung berulangnya aksi pembakaran Alquran di banyak negara Eropa yang membuat marah dunia Islam. Mereka mendesak agar mereka yang telah melakukan tindakan ekstremis ini harus dikutuk.
Sumber: arabnews
Ikuti Whatsapp Channel Republika
