Selasa 15 Aug 2023 10:56 WIB

7 Perang Perjuangan Indonesia yang Dilandasi Nilai Islam

Islam menjadi bagian penting dari semangat perlawanan dan perjuangan rakyat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Pangeran Diponegoro
Foto:

2. Perang Diponegoro

Perang perjuangan Indonesia selanjutnya yang dilandasi oleh nilai-nilai Islam adalah Perang Diponegoro (1825-1830). Perang Diponegoro adalah perang antara pasukan pemberontak di Jawa untuk melawan pemerintahan Hindia-Belanda yang didukung oleh pemerintahan kolonial Belanda.

Bendara Pengeran Harya Dipanegara atau lebih dikenal sebagai Pangeran Diponegoro adalah pahlawan nasional Indonesia yang memimpin perlawanan ini sebagai bentuk penolakan terhadap perlakuan kolonial Belanda yang merusak tatanan sosial dan budaya Jawa. Dia pun melibatkan faktor agama dalam gerakan perlawanannya.

Dalam perjuangannya melawan pasukan kolonial Hindia-Belanda, Pangeran Diponegoro mendapat dukungan penuh dari rakyat, kalangan ulama, serta kaum bangsawan. Adapun ulama-ulama yang mendukung dan turut berjuang dengannya antara lain Kiai Mojo, Haji Mustopo, Haji Badaruddin, dan Alibasaha Sentot Prawirodirjo.

Seperti diungkapkan dalam Baba Diponegoro, latar belakang sang pangeran angkat senjata melawan Belanda lebih sebagai upaya mengukuhkan tatanan Islam di Tanah Jawa. Karena itu, perang ini dari sudut pandang Pangeran Diponegoro disebut perang sabil (jihad fi sabilillah). Visi itulah yang jamak didukung para pengikutnya, khususnya dari kalangan santri dan kawula biasa.

Selain Pangeran Diponegoro, tokoh yang selalu membangkitkan semangat dan keberanian para pejuang adalah Kiai Mojo. Ia selalu menegaskan, perang Diponegoro atau perang Jawa adalah jihad yang harus dilakukan semua umat Islam. Tujuannya tak lain untuk melawan penderitaan serta kesengsaraan yang diakibatkan kesewenang-wenangan dan kelaliman pemerintahan Hindia-Belanda.

Perang Diponegoro menjadi salah satu contoh penting dari perjuangan nasional Indonesia yang dilandasi nilai-nilai Islam, dalam upaya untuk mendapatkan kemerdekaan.

Perang Aceh...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement