Senin 14 Aug 2023 14:01 WIB

Beredar Video Kebakaran Ponpes Al Zaytun, Ini Penjelasan Polres Indramayu

Video itu telah dilihat lebih dari 85 ribu kali dan mendapat respons dari warganet.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ani Nursalikah
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang berjalan saat akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Panji Gumilang menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait tindak pidana penistaan agama
Foto: Republika/Prayogi
Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun Panji Gumilang berjalan saat akan menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (1/8/2023). Panji Gumilang menjalani pemeriksaan sebagai saksi terkait tindak pidana penistaan agama

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Media sosial diramaikan dengan beredarnya sebuah video amatir yang mengeklaim kebakaran di Ponpes Al Zaytun di Kabupaten Indramayu.

Video itu menyatakan bahwa “TEPAT MALAM INI RIBUAN WARGA INDRAMAYU KOMPAK B4K4R PONPES AL ZAYTUN...”.

Baca Juga

Video tersebut berdurasi 9 menit 22 detik dan telah dibagikan di media sosial Facebook pada Kamis (10/8/2023). Video itu telah dilihat lebih dari 85 ribu kali dan mendapat respons dari banyak warganet.

Menanggapi beredarnya video itu, Kapolres Indramayu AKBP M Fahri Siregar melalui Kasi Humas Polres Indramayu Ipda Tasim memastikan video tersebut adalah hoaks. Tasim menjelaskan, kebakaran dalam video tersebut memang benar terjadi di wilayah Kabupaten Indramayu. Namun, bukan terjadi di Ponpes Al Zaytun.

Kejadian kebakaran yang sebenarnya terjadi dalam video itu adalah di Desa Kalianyar, Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, pada 11 Mei 2023. Saat itu, kebakaran terjadi di sebuah toko atau ruko di desa tersebut

Keberadaan video hoaks mengenai kebakaran di Ponpes Al Zaytun juga telah disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Dalam informasinya, Kementerian Kominfo mengeluarkan informasi tentang “[DISINFORMASI] Warga Kabupaten Indramayu Membakar Ponpes Al-Zaytun”.

Polres Indramayu pun mengajak masyarakat bijak dalam menggunakan media sosial dan memeriksa kredibilitas informasi sebelum menyebarkannya. Dengan menyaring informasi yang diterima, diharapkan masyarakat dapat turut membantu dalam memerangi berita hoaks dan penyebaran informasi palsu.

"Mari kita bersama-sama menangkal hoaks atau berita bohong," kata Tasim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement