REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rumah Sakit Hasyim Asy'ari (RSHA) resmi diluncurkan dalam agenda grand launching yang digelar pada Selasa (8/8/2023). Acara berlangsung di lingkungan RSHA yang berada di Jalan Cukir-Parkir Makam Gusdur, Kwaron, Diwek, Jombang Jawa Timur.
Grand launching tersebut dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, istri KH Salahuddin Wahid (Gus Solah) yakni Nyai Farida Salahuddin Wahid, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfuzh, Inisiator sekaligus Ketua Dewan Pembina Yayasan Dompet Dhuafa Republika Parni Hadi, dan Direktur RSHA Aria Dewanggana.
Pendirian rumah sakit ini diawali dari mimpi Parni Hadi dan sahabatnya, Gus Solah. Dia dan Gus Solah sudah saling mengenal sejak puluhan tahun lalu. Gus Solah adalah sahabat ketika Parni masih menjadi wartawan.
"Saya dan Mas Solah, boleh bermimpi, boleh berangan-angan tetapi perlu pelaksanaan. Hari ini, the dream comes true. Mimpi menjadi kenyataan," kata Parni dalam sambutannya.
Baca juga: Alquran Bukan Kalam Allah SWT Menurut Panji Gumilang, Ini Bantahan Tegas Prof Quraish
Parni, dalam kesempatan itu, mengingatkan, Dompet Dhuafa harus mewujudkan pelayanan yang nyaman dan menyehatkan. Dia pun telah melakukan pengecekan kesehatan di laboratorium RSHA. Hanya menunggu setengah jam, hasilnya sudah keluar. Beberapa ruangan juga telah dia cek. "Alhamdulillah memenuhi syarat," kata dia.
Hal menarik bagi Parni, adalah sawah yang mengelilingi RSHA. Rumah sakit yang berdiri di atas lahan wakaf keluarga Hasyim Asy'ari seluas 1 hektare itu menyuguhkan pemandangan yang menyehatkan. "Rumah sehat dikelilingi sawah. Ini gak banyak di Indonesia. Sehat itu," ucapnya.
Di hadapan Gubernur Khofifah, Parni pun mengusulkan untuk menggelar wisata medis yang menyehatkan di RSHA. Ini juga merupakan awal dari kerja sama Dompet Dhuafa dengan Pondok Pesantren Tebuireng. Kerja sama selanjutnya perlu dilaksanakan di bidang ekonomi, pendidikan dan lainnya.
Parni ingin Dompet Dhuafa dan Pesantren Tebuireng menjalin kerja sama multisektoral dan multidimensional. Misalnya kerja sama sosial, intelektual, kultural maupun spiritual. Dengan demikian, nantinya kerja sama tersebut akan menghasilkan sehat jasmani, sehat rohani dan sehat ekonomi.
"Dompet Dhuafa punya beberapa keahlian tetapi akan menjadi lengkap kalau kita kerja sama. ini akan jadi model untuk seluruh Indonesia. Insya Allah. Banyak yang antre untuk kerja sama dengan Dompet Dhuafa, tetapi pilihan kami adalah Pesantren Tebuireng," tuturnya.