Selasa 08 Aug 2023 21:25 WIB

Serapan Anggaran Kemenag Yogyakarta 41 Persen

Kantor Wilayah Kemenag Yogyakarta mendorong serapan anggaran.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Erdy Nasrul
Logo Kemenag
Logo Kemenag

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama DIY Dr. Masmin Afif terus mendorong jajarannya untuk meningkatkan serapan anggaran. Hal ini ditegaskan saat Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Kemenag DIY, Senin (7/8/2023) di Erista Garden Sleman.

Dihadiri Kepala Bagian Tata Usaha Muntolib, jajaran Kepala Bidang, Pembimas, Kakankemenag Kabupaten/Kota dan sejumlah jabatan fungsional lainnya.

Baca Juga

“Kita akan fokus untuk meningkatkan penyerapan anggaran. Berdasar hasil rapat pimpinan secara daring bersama Gus Menteri Agama, Wamenag dan Sekjen, Kemenag DIY diumumkan berada di urutan 29 secara nasional,” ungkap Kakanwil dalam rilis yang diterima Republika, Selasa (8/8/23).

Padahal, imbuhnya, dengan penyerapan 56 persen sebenarnya sudah di atas rata-rata nasional yang mencapai 55 persen.

“Namun karena hasil realisasi dihitung per wilayah maka penyerapan Kemenag DIY dijadikan satu dengan UIN Sunan Kalijaga yang masih 41 persen,” jelas Kakanwil.

Secara rinci, serapan anggaran per 4 Agustus 2023 sebagai berikut: Sekretariat yakni Kepegawaian dan Hukum 57,70 persen; Organisasi Tata Laksana dan Kerukunan Umat Beragama 71,87 persen; Perencanaan Data dan Informasi 76,59 persen; Keuangan dan BMN 96 persen; dan Umum dan Humas 61 persen.

Bimas Islam yakni Urusan Agama Islam 69,54 persen dan Penerangan Agama Islam dan Pemerdayaan Zakat Wakaf 63,08 persen.

Pendidikan Islam yakni Pendidikan Madrasah 53,66 persen dan Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam 63,28 persen. Sementara Penyelenggaraan Haji dan Umrah 67,28 persen.

“Lalu Bimas Kristen 44 persen, Bimas Katolik 73 persen, Bimas Hindu 74 persen, dan Bimas Buddha 74,68 persen,” lanjut Kakanwil.

Untuk jajaran Kemenag Kota Yogyakarta 62,68 persen; Kemenag Sleman 62,01 persen; Kemenag Bantul 62,45 persen; Kemenag Kulon Progo 62,31 persen dan Kemenag Gunungkidul 61,31 persen.

Dalam kesempatan ini juga dibahas sejumlah hal yakni pendataan pegawai Non-ASN, kebijakan 5 hari masuk bagi madrasah negeri, termasuk terkait proyek pembangunan berbasis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun depan.

"Jika pagu definitif sudah clear, langsung membuat kontrak pra-DIPA agar awal tahun bisa langsung jalan. Mudah-mudahan bisa mempercepat penyerapan anggaran kita," kata Kakanwil.

Sebagai reward diberikan penghargaan penyerapan anggaran tertinggi per 31 Juli 2023, yakni Keuangan dan BMN (Bagian Tata Usaha) dan Kankemenag Bantul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement