REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah masjid dibakar dan seorang ulama (imam masjid) tewas dalam bentrokan agama yang pecah di Negara Bagian Haryana, India tepatnya di Distrik Nuh berbatasan dengan Gurugram dengan penduduk mayoritas muslim. Selain itu, toko-toko dan restoran yang umumnya milik muslim juga dirusak dan dibakar sekelompok orang (31/7).
Fraksi PKS DPR melalui Ketua Fraksi Jazuli Juwaini mengecam keras tindakan tersebut yang merefleksikan ekstremitas dan intoleransi nyata, serta pelanggaran hak asasi manusia. Fraksi PKS meminta Pemerintah India untuk mengatasi konflik, memproses hukum para pelakunya, dan menjamin keselamatan umat Islam dan rumah ibadahnya.
”Fraksi PKS mendesak Pemerintah India untuk mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap para pelaku, dan melindungan umat Islam India dari kekerasan, kekejaman, dan persekusi. Tindakan tersebut sama sekali tidak mencerminkan bangsa yang beradab dan bermartabat," tegas Anggota Komisi I Dapil Banten ini.
Fraksi PKS juga meminta agar Pemerintah Indonesia bersikap proaktif mengingatkan India karena apa yang terjadi pada umat Islam di India bisa mengganggu ketertiban dan perdamian dunia serta menyulut solidaritas dunia internasional. India harus mencontoh Indonesia yang umat beragamanya hidup berdampingan secara damai dan penuh toleransi.
”Fraksi PKS meminta Pemerintah Indonesia proaktif melaksanakan amanat Konstitusi ikut melaksanakan ketertiban dunia, menyuarakan solidaritas umat Islam Indonesia atas kekerasan dan tindak diskriminatif yang menimpa saudara Muslim di India. Panggil Dubes India dan sampaikan keprihatinan dan sikap tegas Indonesia," tegasnya.
Pemerintah, lanjut Jazuli, juga perlu melakukan langkah-langkah tegas sesuai hukum internasional melalui organisasi internasional khususnya PBB serta aktif membawa permasalah muslim di India ini ke forum-forum internasional. Hal itu dilakukan karena Indonesia cinta ketertiban dan perdamaian dunia serta ingin mewujudkan peradaban dunia yang beradab dan bermartabat.