REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sepintar apapun seseorang tidak memiliki nilai bila tak bertakwa kepada Allah SWT. Sebab dengan takwa akan mengarahkan ilmu yang dimiliki kepada kemaslahatan.
Oleh karena itu semakin bertambahnya ilmu hendaknya seseorang semakin rendah hati. Maksudnya sebanyak apapun ilmu yang diperoleh, itu merupakan karunia Allah SWT Zat Yang Mahamengetahui segala sesuatu. Maka dengan begitu akan mencegah diri dari sifat kesombongan karena ilmu.
Sebab tak sedikit orang berilmu namun sombong akan ilmu yang dimilikinya. Bahkan ilmu yang didapatnya tidak menjadikannya semakin dekat dan bertakwa kepada Allah SWT. Bahkan ilmu yang disampaikannya pun tidak akan membekas dihati sanubari masyarakat.
Rasulullah berkata kepada Ali bin Abi Thalib berkaitan dengan orang yang berilmu namun tidak bertakwa. Wasiat ini dapat ditemukan dalam kitab Wasiyat al-Mustofa yang disusun Syekh Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy Syarani Al Anshari Asy Syafi'i Asy Syadzili Al Mishri atau dikenal sebagai Imam Asy Syarani.
Rasulullah SAW mengibaratkan orang berilmu namun tidak bertakwa seperti hujan yang menetesi telur burung unta.
يَا عَلِيُّ، إِذَا لَمْ يَكُنِ الْعَالِمُ تَقِيًّا ظَلَّتْ مَوْعِظَتُهُ عَلَى قُلُوْبِ النَّاسِ كَمَا يَظِلُّ الْقَطْررُ عَلَى بَيْضِ النَّعَامِ وَالصَّفَا
Artinya: “Wahai Ali jika orang alim tidak bertakwa maka nasehat yang disampaikannya kepada hati manusia seperti tetesan air di atas telur burung unta dan di atas batu yang licin.”
Maksudnya ibarat tetesan air di atas telur burung unta dan di atas batu yang licin itu adalah wejangan-wejangan yang disampaikan tidak akan membekas atau diikuti oleh orang-orang.
Sementara itu, Alquran juga menekankan pentingnya bertakwa. Banyak ayat Alquran yang berbicara tentang takwa. Kalau para ahli tafsir mengatakan, term takwa dengan segala derivasinya disebut lebih dari 200 kali dalam Alquran.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Penyebutan takwa itu antara lain mulai dari surat al-Baqarah ayat 34 dan ayat 177, Ali Imran ayat 133, Luqman ayat 33, al-Hadid ayat 28, dan banyak lagi. Ayat-ayat tersebut menjelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa.
Di antaranya adalah, keselarasan antara perkataan dan perbuatan. Keselarasan antara dunia dan akhirat. Orang bertakwa juga mendatangkan kebaikan untuk dirinya, orang lain, maupun alam semesta.
Jadi, kalau sesuatu itu dipegang oleh orang yang bertakwa, insya Allah semua pasti akan mendatangkan kebaikan. Orang yang bertakwa itu tenang. Lisannya juga mengeluarkan sesuatu yang menyenangkan.