REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Majelis Rasulullah SAW, Habib Nabiel Al Musawa, mengapresiasi penyelenggaraan Festival Hijriah yang akan diselenggarakan di sembilan kota/kabupaten. Acara ini diselenggarakan Republika bekerjasama dengan KADIN Indonesia Komite Tiongkok dalam rangka memperingati tahun baru Islam 1 Muharam 1445 Hijriah. Di Jakarta, Festival Hijriah digelar di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, pada Rabu (19/07/2023) pukul 19:00 WIB. Acara ini juga disiarkan live melalui kanal YouTube Republika Official.
"Saya menyampaikan apresiasi, luar biasa Republika, saya sangat mendukung, saya sangat bersyukur dan saya juga berterima kasih dengan Republika bisa mengajak atau bekerja sama dengan masyarakat Muslim Xinjiang," kata Habib Nabiel saat ditemui Republika di kantor sekretariat Majelis Rasulullah di Jakarta Selatan pada Selasa (18/07/2023).
Habib Nabiel mengatakan melalui Festival Hijriah akan membuka wawasan masyarakat Indonesia untuk mengenal lebih dekat tentang komunitas Muslim di Provinsi Xinjiang, China terutama dalam seni dan budayanya. Diketahui bahwa dalam Festival Hijriah yang dipersembahkan Republika, akan diisi dengan pentas seni Muslim Xinjiang. Habib Nabiel berharap Republika sebagai media yang terdepan dalam memperjuangkan aspirasi umat Islam dapat terus menyelenggarakan acara serupa kedepannya.
"Ketika Republika mengadakan, itu pas sekali. Kami di Indonesia membutuhkan informasi tentang Xinjiang, tenang Uighur. Dengan ini (Festival Hijriah) kita bisa merasakan ternyata saudara-saudara kami di sana juga banyak, saudara-saudara kami di sana bisa datang ke sini berarti diberikan kesempatan, Islamnya juga diperhatikan. Jadi saran saya teruskan Republika, sehingga kita bisa tercerahkan," katanya.
Festival Hijriah juga akan diisi dengan tausiyah oleh Habib Nabiel Al Musawa, Ustaz Othman Shihab, Ustaz Wijayanto dan juga Habib Ja'far Al Hadar.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi, mengatakan Festival Hijriah merupakan acara yang diselenggarakan Republika untuk memeriahkan pergantian tahun baru Islam.
"Ini kita coba untuk tradisikan supaya mudah mudahan bisa menjadi momen yang juga mengingatkan kita tentang perjalanan waktu, tentang peradaban dan seterusnya yang harus bareng-bareng kita meriahkan," kata Irfan.
Irfan mengatakan Festival Hijriah mengundang para ulama untuk memberikan muhasabah dan bimbingan dalam menyikapi pergantian tahun hijriah. Festival ini akan dimeriahkan dengan pertunjukan seni budaya Muslim Xinjiang.
"Untuk memeriahkan kita menghadirkan pertunjukan yang mungkin bisa membuka wacana atau membuka perspektif yang lain yaitu pertunjukan seni budaya muslim Xinjiang. Ini perlu kita hadirkan karena selama ini orang banyak berbicara tentang muslim Xinjiang dengan segala macam perspektifnya. Kita coba mengangkat perspektif yang lain yaitu dari pada seni dan budaya dan mudah-mudahan ini sekaligus menjadi pintu dialog antara kita dengan Muslim Xinjiang untuk bisa saling silaturahmi dan tukar informasi," katanya.