REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— LAZISNU PBNU menyapa warga terdampak musibah kebakaran di Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Jakarta Barat, Ahad (16/7/2023). Pada kesempatan tersebut, NU Care-LAZISNU PBNU menyerahkan bantuan kepada warga berupa makanan siap santap dan bahan bangunan untuk renovasi rumah warga.
Manajer Pendistribusian NU Care-LAZISNU PBNU Dewi Rochmawati mengungkapkan bahwa bantuan tersebut sesuai dengan salah satu pilar program yang menjadi konsentrasi NU Care-LAZISNU PBNU.
“Dalam 5 (lima) pilar program, salah satu pilarnya adalah Dakwah dan Kemanusiaan. Pada penyaluran bantuan kali ini, NU Care-LAZISNU PBNU mengimplementasikan pilar program Dakwah dan Kemanusiaan ini,” ungkap Dewi dalam keterangan tertulisnya, Senin (17/07/2023).
Pihaknya menyebutkan musibah kebakaran di Tambora terjadi pada Sabtu (8/07/2023) menjelang Magrib dengan cuaca cerah. Peristiwa itu memusnahkan harta dan benda milik 171 KK atau 593 warga.
“Ini (kebakaran) merupakan musibah yang menelan kerugian harta benda yang banyak. Ketidakmampuan untuk mendapatkan kehidupan pasca-kebakaran seperti makanan yang layak dikonsumi di tengah-tengah situasi yang tidak aman,” kata Dewi.
“Begitu pun ketika bicara recovery (pemulihan), pascakebakaran yang dibutuhkan masyarakat adalah membangun rumah kembali agar bisa ditinggali kembali. Oleh sebab itu bahan bangunan menjadi instrumen penting dalam proses recovery,” tegasnya.
Ia berharap warga yang terdampak kebakaran bisa kembali membangun rumah dengan layak agar mereka dapat dengan aman kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Cholil mengucapkan turut belasungkawa atas peristiwa kebakaran di Tambora. Dia juga berharap warga yang mengalami luka-luka dapat segera pulih.
“Semoga bantuan dari LAZISNU PBNU dapat bermanfaat dan bisa meringankan beban para penyintas,” ungkapnya.
Rais Syuriyah NU Ranting Tambora, H Sapri yang hadir pada serah terima bantuan menyampaikan ucapan terima kasih atas bantuan yang dikirimkan oleh NU Care-LAZISNU PBNU.
Baca juga: Ketika Kabah Berlumuran Darah Manusia, Mayat di Sumur Zamzam, dan Haji Terhenti 10 Tahun
Untuk diketahui, kebakaran di Kelurahan Duri Utara terjadi diduga disebabkan oleh korsleting listrik di salah satu rumah warga. Kebakaran sulit dikendalikan karena permukiman yang sangat padat dan sulitnya akses petugas pemadam kebakaran untuk masuk ke titik sumber api tersebut.
“Kebakaran ini menyebabkan satu orang meninggal dunia karena sesak napas, 96 bangunan terbakar yang menyebabkan 171 keluarga atau 593 jiwa terdampak,” ungkap H Sapri.
Keluarga yang kehilangan rumah kini mesti mengungsi di beberapa lokasi, di antaranya SDN 01-06 Duri Utara dengan dua tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan satu tenda Suku Dinas Sosial Jakarta Barat. Sebagian lainnya mengungsi di rumah-rumah kerabat mereka. Di antara warga terdampak yang mengungsi terdiri dari 29 jiwa lansia, 56 balita, 73 siswa sekolah, dan 170 dewasa.