Ketua RMI PBNU KH Hodri Arif menyampaikan, saat ini Indonesia tengah menghadapi tiga tantangan serius. Tantangan ini ada kaitannya dengan kebangsaan dan keumatan.
“Ketiga tantangan tersebut adalah kelangkaan ulama, modernitas dan masalah kebangsaan. Untuk itu, para ulama bertemu duduk bersama untuk menghasilkan solusi agar problematika tersebut dapat ditangani,” ujar KH Hodri Arif.
Menurut KH Hodri Arif, tantangan para ulama NU tidak hanya tentang mengaji dan mengasuh pondok pesantren. Melainkan, mengerti dan menguasai juga peka dengan problem nasional masa kini.
Halaqah ini disebut sebagai forum ulama-ulama untuk mendiskusikan tantangan peradaban baru dan menghasilkan solusi, melalui metode dan tradisi keislaman Indonesia yang inklusif.
RMI PBNU menegaskan, dinamika Islam di Indonesia sering dikooptasi oleh kepentingan pragmatis menggunakan sentimen identitas. Hal itu dapat memicu perpecahan umat yang dapat berpengaruh pada jiwa nasionalisme.
“Halaqah Ulama Nasional ini menyiapkan jalan tatanan peradaban baru yang adil, harmonis dan menjunjung tinggi kesetaraan dan martabat umat manusia. Dalam acara ini akan muncul banyak gagasan strategis yang dibahas,” kata dia.