Sabtu 08 Jul 2023 14:38 WIB

Kunjungi Masjid Istiqlal, OKI Serukan Negara Islam Sikapi Tegas Pembekaran Alquran

Pembakaran Alquran di Swedia menunjukkan buruknya Islamofobia

Rep: Andrian Saputra / Red: Nashih Nashrullah
Demonstran memamerkan dan menginjak bendera Swedia tiruan saat protes terhadap pembakaran salinan Alquran di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).
Foto: EPA/ SHAHZAIB AKBER
Demonstran memamerkan dan menginjak bendera Swedia tiruan saat protes terhadap pembakaran salinan Alquran di Swedia, di Karachi, Pakistan, Ahad (2/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) telah menyerukan kepada setiap kantor perwakilan OKI terutama di Eropa serta negara-negara anggota OKI agar mengambil tindakan sebagai respons terhadap peristiwa pembakaran Alquran yang terjadi di Swedia beberapa waktu lalu. 

Pimpinan delegasi OKI, Tarig Bakheet mengatakan bahwa OKI mengutuk keras pembakaran Alquran yang dilakukan pria asal Irak, Salwan Momika di depan sebuah masjid di Stockholm, Swedia pada Rabu, 28 Juni 2023. 

Baca Juga

Menurut Bakheet setelah mendapatkan informasi tentang peristiwa pembakaran Alquran di Swedia, para pimpinan dan delegasi negara-negara OKI mengadakan pertemuan darurat untuk menyikapi peristiwa  tersebut. 

"Setelah kami melakukan pertemuan darurat kami dan seluruh anggota OKI sepakat mengutuk keras apa yang dilakukan ekstrimis di Swedia itu," kata Bakheet disela-sela kunjungannya ke Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral Jakarta dalam rangkaian Kegiatan Kebudayaan OKI (OIC-Cultural Activity) pada Jumat (7/7/2023).

Bakheet mengatakan OKI telah mengambil langkah-langkah agar peristiwa pembakaran Alquran tidak kembali terjadi. Menurutnya pasca pembakaran Alquran di Swedia, OKI langsung menginstruksikan kantor-kantor perwakilan OKI di Eropa seperti kantor OKI di Brussels, Belgia, dan kantor OKI di Jenewa, Swiss untuk beraksi dan mengambil langkah atas peristiwa pembakaran di Swedia. 

Dalam kesempatan itu Bakheet juga mengapresiasi pernyataan Paus Fransiskus yang juga mengutuk keras pembakaran Alquran di Swedia

"OKI sudah meminta kantor-kantor di Brussels, Jenewa dan lainnya melakukan tindakan dan OKI juga mendorong negara-negara anggota OKI melakukan tindakan-tindakan, untuk mencegah ini terulang kembali, atau membuat kebijakan yang keras terhadap tindakan seperti ini," kata Bakheet. 

Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko

Sementara itu pada pekan lalu pemerintah Indonesia telah mengeluarkan pernyataan resmi merespon pembakaran Alquran di Swedia. 

Indonesia mengecam keras aksi provokatif pembakaran Alquran di depan Masjid Raya Sodermalm, Stockholm, Swedia, saat Hari Raya Idul Adha. 

"Tindakan ini sangat mencederai perasaan umat Muslim dan tidak bisa dibenarkan," kata Kementerian Luar Negeri RI melalui akun Twitter resmi pada Kamis (29/6/2023).

Indonesia menegaskan bahwa kebebasan berekspresi harus menghormati nilai dan kepercayaan agama lain. Indonesia bersama anggota-anggota OKI di Swedia telah menyampaikan protes atas peristiwa ini.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement