Selasa 30 May 2023 02:39 WIB

Guru Patut Dimuliakan dan Disejahterakan

Masalah utama pendidikan kita adalah kesejahteraan guru.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Guru Patut Dimuliakan dan Disejahterakan. Foto:   Jejen Musfah, pengamat pendidikan dari UIN Jakarta menanggapi penghapusan materi perang dan khilafah dalam kurikulum madrasah.
Foto: Dok UIN Jakarta
Guru Patut Dimuliakan dan Disejahterakan. Foto: Jejen Musfah, pengamat pendidikan dari UIN Jakarta menanggapi penghapusan materi perang dan khilafah dalam kurikulum madrasah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengamat Pendidikan Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jejen Musfah mengungkapkan bahwa Islam jelas mengajarkan kepada umatnya untuk memuliakan para guru. Selain itu juga penting untuk menjamin kesejahteraan para guru.

"Islam sudah pasti dan mengharapkan pemuliaan guru oleh pemerintah berkuasa dengan menjamin kesejahteraan hidup guru, bukan sekedar retorika tertulis tapi kebijakan nyata bahwa guru honorer sekalipun dijamin kesejahteraannya," kata Jejen pada Jumat (26/5/2023).

Baca Juga

Adapun Pemerintah pusat akan membuat marketplace atau lokapasar yang dipergunakan sebagai talent pool tenaga guru. Marketplace guru atau talent pool untuk guru adalah suatu data based atau daftar semua guru-guru yang boleh mengajar, yang nantinya bisa diakses oleh seluruh sekolah di Indonesia.

Kendati demikian ada yang menilai Ide Mendikbudristek Nadiem Makarim seolah menyamakan guru dengan barang dagangan. Sementara Jejen menilai ada yang lebih penting daripada perihal terobosan rekrutmen.

"Saya setuju setiap inovasi pendidikan termasuk marketplace rekrutmen guru karena sudah harusnya dimensi pendidikan lebih dinamis dan menyesuaikan perkembangan teknologi dan masyarakat," kata Jejen.

Namun menurut Jejen, reformasi aspek teknis rekrutmen itu tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kemajuan kualitas pendidikan. Hal tersebut dikarenakan kesejahteraan guru honorer tidak disentuh atau dipikirkan oleh pemerintah.

"Masalah utama pendidikan kita adalah kesejahteraan guru honorer di samping kekurangan guru," ujar Jejen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement