Ahad 28 May 2023 05:19 WIB

Muslimat NU Kabupaten Kuningan Gelar Halal Bihalal dan Harlah Ke-77

Muslimat NU siap berkolaborasi dengan berbagai pihak.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi kegiatan Muslimat NU.
Foto: ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Ilustrasi kegiatan Muslimat NU.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan menggelar halal bihalal idul fitri 1444 h dan syukuran peringatan harlah Muslimat NU ke-77, di GOR Ewangga Kuningan, Sabtu (27/5/2023).

Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Kuningan, Tuti Rusilawati, mengatakan pelaksanaan halal bi halal dan peringatan harlah ke-77 Muslimat NU itu merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Harlah Muslimat NU Tingkat Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga

Tuti menyebutkan anggota Muslimat NU yang hadir dalam kegiatan kali ini sebanyak 3.400 peserta. Hal tersebut menjadi bukti kecintaan peserta terhadap Muslimat NU juga guna membangun silaturahmi sesama muslimat.

Tuti juga menyampaikan hasil evaluasi Muslimat NU Provinsi Jawa Barat pada Muslimat NU Kabupaten Kuningan.

‘’Muslimat NU Kuningan mendapatkan hasil evaluasi terbaik di tingkat Provinsi Jawa Barat. Ini adalah buah hasil dari semangat serta kekompakan seluruh anggota muslimat,’’ kata Tuti.

Bupati Kuningan, Acep Purnama, yang hadir dalam kesempatan itu, menyampaikan selamat harlah kepada Muslimat NU yang ke-77. Dia berharap agar organisasi tersebut semakin maju dan terus meningkat kontribusinya bagi umat, bangsa, dan negara.

‘’Muslimat NU dikenal sebagai organisasi yang memiliki prinsip dasar, nilai, dan jati diri yang kokoh,’’ katanya. 

Menurut Acep, Muslimat NU dikenal sebagai organisasi sosial keumatan yang menganut jalan tengah dan lurus, yang menolak kekerasan dan ekstrimitas, serta menghormati perbedaan dan kemajemukan. Selain itu, menjamin ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah wathoniyah dan menjadikan Islam sebagai rahmatan lil alamin.

Acep menambahkan, Muslimat NU juga membangun kemitraan dengan pemerintah untuk menyukseskan program-program demi meningkatkan kesejahteraan rakyat. Seperti ekonomi kerakyatan, pendidikan, baik pesantren maupun pendidikan umum, kesehatan masyarakat, gerakan melawan kejahatan dan lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement