Selasa 23 May 2023 16:43 WIB

Mufti Oman Desak Negara Islam Dukung Perlawanan Palestina

Dorongan ini disampaikan terutama setelah menghadapi serangan Israel baru-baru ini.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Warga Palestina membawa jenazah salah satu dari tiga pria yang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Balata, di pemakaman dekat kota Nablus di Tepi Barat, (22/5/ 2023). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Balata pada pagi hari tanggal 22 Mei, tiga orang Palestina tewas dan sedikitnya enam orang terluka dalam bentrokan berikutnya. Mufti Oman Desak Negara Islam Dukung Perlawanan Palestina
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Warga Palestina membawa jenazah salah satu dari tiga pria yang tewas dalam serangan Israel di kamp pengungsi Balata, di pemakaman dekat kota Nablus di Tepi Barat, (22/5/ 2023). Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, pasukan Israel menggerebek kamp pengungsi Balata pada pagi hari tanggal 22 Mei, tiga orang Palestina tewas dan sedikitnya enam orang terluka dalam bentrokan berikutnya. Mufti Oman Desak Negara Islam Dukung Perlawanan Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, MUSCAT -- Mufti Agung Kesultanan Oman Sheikh Ahmed Bin Hamad Al Khalili mendesak negara Islam mendukung perlawanan Palestina. Dorongan ini disampaikan terutama setelah menghadapi serangan Israel baru-baru ini di Jalur Gaza.

"Desakan ini muncul mengingat upaya dan jihad yang dilakukan oleh perlawanan Palestina dalam menghadapi serangan zionis, serta jumlah syuhada yang menempuh jalan ini," ujar Al-Khalili dalam cicitannya dikutip di Middle East Monitor, Selasa (23/5/2023).

Baca Juga

Ia juga mengingatkan perihal pengorbanan yang harus dikeluarkan oleh Palestina, serta keperluan untuk merawat korban luka dan memenuhi kebutuhan mereka. Sheikh Al Khalili menyebut apa pun yang dikeluarkan untuk kebaikan akan dibayar kembali sepenuhnya dan tidak akan dirugikan.

"Kami mendesak seluruh negara Islam untuk mendukung perlawanan Palestina dan mendukung mereka dengan kekayaan yang telah dianugerahkan Tuhan kepada mereka," lanjut dia.

Pada 9 Mei, pendudukan Israel melancarkan serangan ke Jalur Gaza dengan membunuh tiga pemimpin senior Brigade Al-Quds, sayap militer gerakan Jihad Islam.

Agresi Israel di Gaza berlanjut selama lima hari, di mana Kementerian Kesehatan Palestina mendokumentasikan kematian 33 warga Palestina dan cedera 147 lainnya akibat serangan udara Israel yang kejam.

Tidak hanya itu, apa yang terjadi di lingkungan Al Aqsa baru-baru ini seolah-olah menambah api dalam konflik ini. Menteri Keamanan ekstrem kanan Israel, Itamar Ben-Gvir, dilaporkan kembali menyerbu kompleks masjid suci al-Aqsa di Yerusalem, Ahad (21/5/2023).

"Ben-Gvir didampingi oleh 30 anggota pasukan pendudukan Israel dan personel intelijen," kata laporan sumber dari Departemen Wakaf Islam di Yerusalem.

Penyerbuan berlangsung sekitar 15 menit, di mana menteri sayap kanan ini berhenti di area timur kompleks masjid dekat area sholat Bab al-Rahma, sebelum pergi dengan tergesa-gesa.

"Kami yang bertanggung jawab di sini," ujar Ben-Gvir dalam laporan media Israel selama serangan itu.

Dia lantas memuji pasukan pendudukan Israel, mengatakan mereka berhasil membuktikan siapa yang bertanggung jawab di Yerusalem. Sementara itu, pemukim Israel juga menyerbu halaman Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement