Senin 22 May 2023 13:49 WIB

Turki Kutuk Keras Penyerbuan Al Aqsa oleh Menteri Israel

Turki minta Israel bertanggung jawab atas penyerbuan ke Masjid Al Aqsa.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
 Turki Kutuk Keras Penyerbuan Al Aqsa oleh Menteri Israel. Foto:  Warga Palestina melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Perayaan Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa berlangsung dengan aman. Ribuan warga Palestina tumpah ruah memenuhi area kompleks Masjid Al-Aqsa.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Turki Kutuk Keras Penyerbuan Al Aqsa oleh Menteri Israel. Foto: Warga Palestina melaksanakan sholat Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem, Jumat, (21/4/2023). Perayaan Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa berlangsung dengan aman. Ribuan warga Palestina tumpah ruah memenuhi area kompleks Masjid Al-Aqsa.

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA -- Turki pada Ahad (21/5/2023) mengutuk keras penyerbuan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur yang diduduki.

“Kami mengutuk keras penyerbuan Al-Haram Al-Sharif pada 21 Mei oleh Menteri Keamanan Nasional Israel di bawah perlindungan pasukan keamanan Israel yang jelas melanggar hukum internasional,” kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan tertulis, dilansir dari laman Anadolu Agency pada Senin (22/5/2023).

Baca Juga

Seorang tokoh sayap kanan yang dikenal karena pandangan anti-Palestina, Ben-Gvir memaksa masuk ke lokasi konflik pada Ahad pagi di bawah perlindungan polisi Israel. Dalam sebuah pesan video dari halaman Al-Aqsa, dia mengklaim kepemilikan Israel atas kompleks tersebut, dengan mengatakan “kami memiliki Yerusalem dan seluruh tanah Israel.”

"(Ankara meminta Israel untuk) bertindak secara bertanggung jawab, dan mengakhiri semua jenis tindakan provokatif yang melanggar status historis Al-Haram Al-Sharif yang didasarkan pada hukum internasional," sebut Kementerian Turki.

“Sama sekali tidak dapat diterima bahwa anggota Pemerintah Israel menantang status historis Al-Haram Al-Sharif dengan cara ini dan melakukan tindakan menghasut dan fasis,” tambah kementerian Turki.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay juga mengutuk langkah tersebut. Dalam sebuah tweet, dia mendesak otoritas Israel untuk menghormati status hukum Al-Aqsa dan mengakhiri tindakan ini secepat mungkin.

Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengecam tindakan provokatif dan melanggar hukum oleh Ben-Gvir. Kemudian menyebutnya tidak dapat diterima. “Kami akan terus menentang segala upaya untuk mengubah status agama dan hukum kompleks Masjid Al-Aqsa,” kata dia lewat Twitter.

Peristiwa ini merupakan kedua kalinya Ben-Gvir memasuki kompleks tersebut sejak menjadi menteri keamanan nasional di pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Desember lalu. Dia sebelumnya memaksa masuk ke situs tersebut pada 3 Januari, beberapa hari setelah menjabat, menjadi menteri Israel pertama yang memasuki masjid dalam lima tahun.

Pada November lalu, Presiden Israel Isaac Herzog memperingatkan dalam audio yang bocor bahwa seluruh dunia khawatir tentang pandangan sayap kanan Ben-Gvir.

Sejak 2003, Israel telah mengizinkan pemukim memasuki kompleks titik nyala hampir setiap hari, kecuali hari Jumat dan Sabtu.Sementara bagi umat Islam, Al-Aqsa mewakili situs tersuci ketiga di dunia. Orang Yahudi menyebut daerah itu Temple Mount, dengan mengatakan bahwa itu adalah situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.

Sementara Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama Perang Arab-Israel 1967. Itu menganeksasi seluruh kota pada tahun 1980, sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement