Jumat 19 May 2023 16:33 WIB

Gelombang Penolakan Coldplay Terus Bermunculan, Ketum Wahdah Islamiyyah Turut Bersuara

KH M Zaitun Rasmin menilai Coldplay kerap promosikan LGBT

Rep: Andrian Saputra, Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Coldplay. KH M Zaitun Rasmin menilai Coldplay kerap promosikan LGBT
Foto:

Sementara itu, Ketua MUI Bidang Ukhuwah dan Dakwah, KH M Cholil Nafis, meminta agar saat berlangsung konser Coldplay tidak ada yang kampanye LGBT. 

"Kebiasaan Coldplay mengibarkan bendera pelangi itu harus disepakati saat konser di Indonesia tidak mengibarkan (bendera pelangi) karena itu bermakna kampanye LGBT," kata dia. 

Kiai Cholil menegaskan, pihak event organizer (EO) atau promotor konser Coldplay harus memastikan agar tidak ada kampanye LGBT. Mereka harus mematuhinya agar tidak jadi masalah kemudian hari.

Sebelumnya diberitakan, dalam hitungan dua jam, semua kategori tiket konser Coldplay di Jakarta terpantau sudah full booked dan beberapa di antaranya sold out

Sejumlah warganet dan akun jasa titip (jastip) tiket turut mengunggah tangkapan layar yang menunjukkan pembaruan di situs web pembelian tiket. 

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Sementara itu, sejumlah warganet mengaku sedih karena mereka benar-benar sudah tidak bisa memesan tiket padahal situs prajual baru saja dibuka. 

Di lain pihak, Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak penyelenggaraan konser Coldplay yang direncanakan akan berlangsung pada November 2023. 

Menurut Wakil Sekjen PA 212, Novel Bamukmin, grup band asal London itu bertentangan dengan agama dan nilai Pancasila sebab mendukung LGBT dan ateisme. 

 "Jelas kami dari PA 212 menolak konser Coldplay yang mendukung LGBT, Indonesia adalah negara dengan mayoritas penduduk Muslim terbesar di dunia, dan Coldplay bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila," kata Novel ketika dihubungi Republika.co.id pada Ahad (14/5/2023).      

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement