Jumat 19 May 2023 06:18 WIB

Pengakuan Kiai Marzuki Mustamar di Balik Baiatnya Ustadz Hanan Attaki

Ustadz Hanan Attaki berbaiat NU dituntun KH Marzuki Mustamar

Rep: Dadang Kurnia, Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Founder KITA, Hanan Attaki. Ustadz Hanan Attaki berbaiat NU dituntun KH Marzuki Mustamar
Foto:

Di tengah acara, lanjut Kiai Marzuki, Hanan Attaki tiba-tiba meminta agar dibaiat menjadi anggota NU. Marzuki kembali menegaskan, hal itu berjalan alamiah tanpa paksaan apa pun.

Disinggung soal kemungkinan Hanan Attaki masuk kepengurusan NU, Kiai Marzuki memasrahkan semua itu ke pimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, sebagaimana yang telah umum dilakukan, untuk menjadi pengurus NU, seseorang haruslah melalui proses dan tahapan kaderisasi.

"Seperti juga umumnya orang yang menjadi warga NU, untuk menjadi pengurus harus ikut kaderisasi dulu," ujarnya.

Sementara itu, pembaitan itu juga disaksikan oleh santri dan jamaah yang hadir. Berikut baiat NU yang dibacakan Kiai Marzuki dan diikuti oleh Ustadz Hanan Attaki:  

Bismillahirrrahmanirrahim

Asyhadualla Ilaha Illallah Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah. Rodhitu Billahi Robba Wabil Islami Dina Wabi Muhammadin Nabiyya Warasula

1. Saya al-Ustadz Hanan Attaki menyatakan demi Allah benar-benar Muslim, mukmin, zahiran wa batinan.

2. Saya Ustadz Hanan Attaki menyatakan berbaiat, bersumpah, mengikuti ajaran akidah, ulama, habaib, kiai dari kalangan ahlussunah wal jamaah.

3. Saya Ustadz Hanan Attaki bersumpah, berbaiat, demi Allah benar-benar masuk dan mengikuti jamiyah, jamaah, dan ajaran Nahdlatul ulama, yang ditaksis (didirikan) oleh Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari, KH Abdul Wahab Hasbullah, KH Bisri Syansuri, zahiran wa batinan, waraditu bizalika.

4. Saya Ustadz Hanan Attaki menyatakan benar-benar zahran wa batinan, menerima sistem bernegara, berbangsa, NKRI, Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dengan bimbingan para ulama, para habaib, min ahlissunnah wal jamaah.

5. Selanjutnya, kami menyatakan siap mati membela Islam, siap mati, membela Ahlussunnah wal Jamaah, siap mati membela, memperjuangkan Nahdlatul Ulama, siap mati untuk NKRI. 

Lahaula wa la quwwata illa billahil aliyyil adzim...

Setelah menuntun pembacaan baiat tersebut, Kiai Mustamar pun menyampaikan, “Sekalian kami juga sampaikan, kami sudah minta nama Abah dan Umi beliau, saat kita tahlil tadi juga sudah kita ikrarkan kita niatkan juga untuk Umi dan Abah beliau, karena beliau sudah benar-benar NU,” ujar Kiai Mustamar seperti ditayangkan kanal Youtube PonpesgasekTV, Kamis (11/5/2023).

Selanjutnya, Kiai Mustamar pun mempersilakan Ustadz Hanan Attaki untuk menyampaikan beberapa patah kata. Pemuda kelahiran Aceh, 31 Desember 1981 itu pun sangat bersyukur menjadi warga Nahdliyin.

 “Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu saya melahirkan saya, karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan dua kali. Yang pertama, dilahirkan jasadnya oleh orang tua biologisnya, dan yang kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya,” kata pendiri gerakan Pemuda Hijrah di Bandung ini.        

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement