Jumat 12 May 2023 14:54 WIB

Aktivis: Gaza Krisis Obat-obatan

krisis makanan siap santap dan krisis transportasi juga terjadi.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
 Warga Palestina memeriksa puing-puing rumah anggota Jihad Islam Anas Al Massri setelah terkena serangan udara Israel tadi malam di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Kamis (11/5/2023). Aktivis: Gaza Krisis Obat-obatan
Foto: AP Photo/Adel Hana
Warga Palestina memeriksa puing-puing rumah anggota Jihad Islam Anas Al Massri setelah terkena serangan udara Israel tadi malam di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara, Kamis (11/5/2023). Aktivis: Gaza Krisis Obat-obatan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivis Gaza Abdillah Onim atau biasa disapa Bang Onim mengungkapkan saat ini Gaza mengalami krisis obat-obatan di hari ketiga agresi.

"Gaza mengalami krisis obat-obatan," kata Bang Onim dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Jumat (12/5/2023).

Baca Juga

Direktur RS Indonesia di kota Bait Lahiya Gaza Utara Atef Kahlut menjenguk para pasien korban perang dan menyerahkan bantuan amanah rakyat Indonesia pada hari ketiga agresi.

"Sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, NGO, dan pemerintah Indonesia, terima kasih atas solidaritas dan dukungannya," kata dia.

Saat ini, kata dia, seluruh rumah sakit di Gaza terutama RS Indonesia sedang mengalami krisis obat-obatan, krisis makanan siap santap bagi pasien, dan krisis transportasi bagi para pasien yang pulang ke rumah usai melakukan operasi.

Sebagaimana diketahui, serangan Israel menewaskan 20 warga Palestina, termasuk setidaknya lima wanita dan lima anak-anak, serta tiga komandan senior Jihad Islam. Sementara, empat pria bersenjata telah tewas sejak Israel melancarkan serangan pada Selasa dini hari.

Di antara korban tewas pada Rabu adalah seorang gadis berusia 10 tahun. Namun, penyebab kematiannya belum diketahui.

Kelompok-kelompok pejuang Palestina mengatakan, serangan roket yang mereka luncurkan adalah pembalasan atas serangan Israel. Mereka menggambarkan serangan Israel sebagai pengeboman biadab dan berbahaya terhadap rumah-rumah sipil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement