Selasa 09 May 2023 10:18 WIB

Ekstremis Yahudi Semakin Ngelunjak Ajarkan Taurat di Al Aqsa, Hamas Bereaksi Keras

Zionis Israel berupaya melakukan Yahudisasi terhadap Masjid Al Aqsa Palestina

Rep: Zahrotul Oktaviani / Red: Nashih Nashrullah
Ekstremis Yahudi di Masjid Al Aqsa dikawal ketat polisi Israek. Zionis Israel berupaya melakukan Yahudisasi terhadap Masjid Al Aqsa Palestina
Foto: info palestina
Ekstremis Yahudi di Masjid Al Aqsa dikawal ketat polisi Israek. Zionis Israel berupaya melakukan Yahudisasi terhadap Masjid Al Aqsa Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM – Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menyampaikan keberatan atas aksi yang dilakukan pemukim Yahudi ekstremis di Masjid Al Aqsa. Hamas menolak dan mengutuk keras diadakannya pelajaran Taurat di masjid paling suci ketiga tersebut.

"Kami dengan keras menolak dan mengutuk diadakannya pelajaran Taurat oleh pemukim kolonial Israel garis keras di dekat ruang shalat Bab al Rahma di Masjid Al Aqsa," kata Hamas dalam sebuah pernyataan dikutip di Middle Eas Monitor/ Selasa (9/5/2023).

Baca Juga

Hamas menilai langkah ini dibuat dalam konteks rencana yang diatur  pendudukan Israel. Salah satunya adalah mendukung upaya Israel untuk menegakkan pembagian ruang dan waktu.

"Ini adalah bagian dari rencana Israel untuk mengubah karakter Islam dan identitas Al Haram Al Sharif," lanjut mereka.

 

Menanggapi hal tersebut, Hamas lantas menyerukan Liga Arab dan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk memikul tanggung jawab dan bekerja melindungi Yerusalem yang diduduki dan Masjid Al Aqsa dari Yudaisasi dan penodaan. 

Sebelumnya, warga Palestina juga mengutuk serangan berulang kali yang dilakukan Israel di Bab Al-Rahma, Masjid Al Aqsa. Selain merusak situs tersebut, pasukan dan pendudukan Israel juga terus melakukan ancaman dan perlakuan kasar setiap harinya kepada Palestina. 

Perdana Menteri Palestina, Mohammed Shtayyeh, mengatakan Bab Al-Rahma adalah bagian integral dari Al-Aqsa dan hanya Muslim yang berhak mengontrol urusannya. Tindakan penjarahan atas barang-barang dari kapel dan perusakannya oleh Israel tidak dapat diterima. 

Anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, Ramzi Khoury, mengatakan kelompok pemukim ekstremis mengibarkan bendera Israel di halaman Masjid Al Aqsa dan melakukan ritual keagamaan pada Rabu (26/4/2023). 

Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya

 

"Tindakan Israel ini merupakan agresi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap kesucian Al Aqsa, penodaan atas status agamanya, serta provokasi terhadap umat Islam di seluruh dunia,” ucap dia. 

Khoury menyebut, serangan berulang pasukan Israel terhadap Bab Al-Rahma tidak akan memberi Israel kedaulatan atas Masjid Al Aqsa atau Yerusalem. Yerusalem adalah kota Palestina yang diduduki dengan kesucian Islam dan Kristennya, sesuai dengan resolusi legitimasi internasional yang relevan. 

Sumber: middleeastmonitor  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement