REPUBLIKA.CO.ID,JOHOR BARU -- Insiden hilangnya nisan di Pemakaman Muslim Mukim Tebrau di Taman Istimewa, Pandan, Malaysia, terjadi baru-baru ini. Departemen Agama Islam Negara Johor (JAINJ) dan polisi pun menyebut menyelidiki kasus tersebut.
Selama proses penyelidikan, Direktur JAINJ Jamaludin A Hamid mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak berspekulasi. Adapun kejadian ini viral di Facebook sejak Jumat (28/4/2023) lalu.
"JAINJ mengetahui perihal viralnya tangkapan layar insiden batu nisan yang hilang di pemakaman, yang menimbulkan kekhawatiran di antara kerabat terdekat dan anggota masyarakat," ujar dia dalam sebuah pernyataan dikutip di Malay Mail, Senin (1/5/2023).
Oleh karena itu, pihaknya pun disebut telah menyarankan langkah-langkah yang tepat untuk diambil oleh pengelola pemakaman guna mencegah pencurian berlanjut.
Sebelumnya, media lokal Bernama melaporkan 11 batu nisan di pemakaman itu hilang. Mereka diduga dicuri oleh oknum tak bertanggung jawab untuk dijual kembali.
Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan di pemakaman tersebut, ditemukan bahwa sebagian besar batu nisan yang dicuri terbuat dari batu sungai. Rata-rata harganya lebih dari 450 ringgit Malaysia (Rp 1,5 juta) per set.
Tidak hanya itu, dari hasil pemeriksaan itu juga diketahui batu nisan putih turut hilang, yang diyakini bernilai 350 ringgit (Rp 1,150 juta) satu set.
Sumber: