REPUBLIKA.CO.ID, SUDAN -- Aktivis Lazismu di Sudan melaporkan memang kini terjadi kekerasan bersenjata di Sudan. Pada malam hari ini (Sabtu, 15/4/2023), pukul 23.26 Waktu Sudan, terpantau masih terdengar beberapa dentuman keras dari markas Dakwah PCIM Sudan, yang diperkirakan pusat ledakan hanya beberapa kilomter jaraknya.
''Semalam ada imbauan broadcast dari Tentara Militer Sudan melalui angkatan udara Sudan kepada seluruh warga untuk tidak keluar rumah pada malam hari ini. Dikarenakan akan ada penyisiran titik-titik lokasi pasukan tentara paramiliter (RSF) melalui udara,'' kata Dimas.
Terlihat dari kejauhan kobaran api cukup besar di daerah sekitaran Universitas Internasional Afrika (IUA) Sudan. Untuk mahasiswi IUA yang di asrama saat ini tengah diungsikan di beberapa lokasi aman di dalam kampus. ''Sebagai tambahan informasi kalau bangunan asrama mahasiswi bersebelahan dengan markas paramiliter."
Beberapa keperluan dan kebutuhan logistik untuk mahasiswi yang diungsikan sudah tertangani oleh PPI Sudan dan Ikatan mahasiswa Indonesia IUA, yang berkoordinasi dengan KBRI Khartoum.
"Untuk keadaan teman-teman Lazismu Sudan yang saat ini sedang mengadakan kegiatan 'Iktikaf Internasional Kado Ramadhan', alhamdulillah dalam keadaan aman dan lumayan jauh dari lokasi bentrokan. Walaupun suara tembakan masih samar terdengar,'' ujarnya.
Para peserta iktikaf mendapat bantuan konsumsi dari kepanitiaan masjid. Karena untuk sementara akses dari dan ke markas dakwah PCIM Sudan masih ditutup, sehingga panitia lokal belum sempat menyiapkan konsumsi Iftar dan makan malam untuk para muktakifin.
Beberapa mahasiswi Indonesia yang berada di asrama kampus KIIFAL Sudan, saat ini sudah diungsikan di daerah sekitaran makmuroh atas bantuan salah seorang pengajar KIIFAL yang tinggal di daerah sana.
"Alaa kulli hal. Mari panjatkan sebanyak banyaknya doa bagi keselamatan kita semua. Semoga semuanya aman dan Sudan bisa kembali kondusif,'' kata Dimas.