Saat mengalami Islamofobia, sebuah pertanyaan yang hanya ditanyakan kepada umat Islam, sekitar setengah dari pemuda Muslim pernah mengalaminya di sekolah (49 persen) atau di lingkungan sosial (47 persen). Dalam kedua situasi tersebut, perempuan lebih mungkin mengalami Islamofobia dibandingkan laki-laki.
Sementara itu, 45 persen pemuda Muslim mengatakan mereka lebih mengidentifikasi diri sebagai Muslim daripada orang Inggris, sementara hanya delapan persen yang mengatakan sebaliknya dan 43 persen mengidentifikasi keduanya secara setara.
“Apa yang dapat kami simpulkan adalah bahwa (Generasi Z) Muslim Inggris memandang keyakinan dan identitas nasional mereka saling terkait,” kata Editor Hyphen, Burhan Wazir, dilansir dari Middle East Eye, Jumat (31/3/2023).
“Mereka tinggal di negara yang mereka anggap beragam dan mereka menikmati kebebasan untuk mengekspresikan identitas dan kepercayaan mereka, yang semuanya membantu memberi mereka kepercayaan diri untuk menegaskan identitas penuh mereka,” ujar Wazir.
Wazir menambahkan survei tersebut menunjukkan pengalaman hidup bersama dari pemuda Muslim Inggris dan non-Muslim.