REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melanjutkan pembangunan Masjid Agung Kota Bogor pada 2023 dengan alokasi anggaran Rp 36 miliar. Tahun ini merupakan tahap terakhir penyelesaian Masjid Agung yang dibangun sejak 2016 ini.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Rena Da Frina, mengatakan Dinas PUPR Kota Bogor menargetkan lelang proyek Masjid Agung Kota Bogor untuk tahun anggaran 2023, akan dilakukan setelah Idul Fitri. Sehingga pembangunan bisa lebih cepat dikerjakan dan ditargetkan rampung akhir tahun.
“Target kita tetap (masuk lelang) habis Lebaran itu. Kita segera mulai selesaikan, nggak mau tunda-tunda, biar cepat selesai cepat,” kata Rena, Rabu (29/3/2023).
Saat ini, masih ada revisi pada perencanaan. Sebab, ada atensi dari pimpinan terkait menyambungkan antara Masjid Agung dengan Alun-Alun Kota Bogor dan Pasar Kebon Kembang Blok F.
Rena menjelaskan bentuk dari sambungan itu bukan berupa sky bridge atau jembatan layang melainkan berupa tambahan akses jalan.
“Jadi ada tambahan, kita lakukan penyesuaian saja dan masih dibahas bersama Inspektorat. Rencana Anggaran Biaya (RAB)-nya kita bedah satu-satu, baru nanti kami persiapkan untuk lelang,” ujar Rena.
Meskipun ada perubahan dalam perencanaan, Rena memastikan alokasi yang dianggarkan tidak berubah. Pihaknya juga sudah merampungkan survei terkait pemasangan menara pada Masjid Agung Kota Bogor.
“(Alokasi) tidak berubah. Tapi kami sesuaikan saja karena ada atensi dari pimpinan soal akses tadi. Intinya kami baru pemberkasan untuk lelang, siapkan Kerangka Acuan Kerja (KAK), RAB dan lainnya,” jelasnya.
Masjid yang terletak di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bofor ini sudah bisa digunakan kembali setelah dibangun bertahun-tahun. Sejak akhir 2022, masjid yang berada dekat Pasar Anyar tersebut telah dibuka dan dapat digunakan untuk beribadah.
Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memastikan pembangunan penyempurnaan Masjid Agung Kota Bogor akan dilanjut pada 2023 dengan anggaran Rp 36 miliar. Bima Arya mengakui pembangunan Masjid Agung belum sepenuhnya rampung.
Kendati demikian, Bima Arya meminta agar tidak ada keterlambatan pengerjaan seluruh proses agar dikerjakan secara tepat waktu. “Penuntasan tempat ini Masjid Agung yang terintegrasi dengan Alun-alun saya minta pengajuannya tepat waktu,” kata Bima Arya.