Selasa 28 Mar 2023 13:24 WIB

Cerita Mantan Anggota Geng Motor Dirikan Masjid di Kolong Tol Padaleunyi

Masjid ini kerap menjadi tempat istirahat pengemudi ojol dan sopir truk.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ani Nursalikah
Saeful Rohmat (44 tahun) mantan anggota geng motor di Bandung mengagas pendirian masjid di bawah jembatan tol buah batu (BJTB) di perbatasan wilayah Kota Bandung-Kabupaten Bandung sejak satu tahun terakhir. Pendirian masjid diharapkan dapat meminimalisasi tindak kriminal di kawasan bawah jembatan tol.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Saeful Rohmat (44 tahun) mantan anggota geng motor di Bandung mengagas pendirian masjid di bawah jembatan tol buah batu (BJTB) di perbatasan wilayah Kota Bandung-Kabupaten Bandung sejak satu tahun terakhir. Pendirian masjid diharapkan dapat meminimalisasi tindak kriminal di kawasan bawah jembatan tol.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banyak yang tidak tahu jika di Jalan Buah Batu tepatnya di perbatasan Kota Bandung-Kabupaten Bandung terdapat sebuah masjid yang memiliki atap jembatan tol. Masjid tersebut persis berada di bawah atau kolong jembatan tol Padalarang-Cileunyi (Padaleunyi).

Anda yang datang dari arah Jalan Buah Batu dapat mendatangi masjid yang berada di bawah jembatan tol tepat di sebelah kiri jalan menjorok ke dalam atau sebelum melintasi jembatan tol. Mereka yang datang dari arah Jalan Bojongsoang dapat mendatangi masjid di sebelah kanan atau setelah melewati mal Transmart dan jembatan tol.

Baca Juga

Namun, jangan membayangkan masjid yang berdiri di bawah jembatan tol itu sudah terbangun dengan baik. Masjid yang didirikan oleh sejumlah pemuda diantaranya mantan anggota geng motor di Bandung ini berdiri sejak satu tahun terakhir.

Akses jalan menuju masjid relatif masih berupa tanah sehingga jika hujan, sudah pasti tergenang. Pertama kali masuk ke area masjid, jamaah langsung disuguhi halaman masjid yang banyak digunakan sebagai tempat beristirahat para pengendara ojek online.

Di samping halaman masjid yang dibatasi oleh tembok dari hebel yang belum diplester atau bagian selatan merupakan area tempat beribadah. Namun, terdapat bagian yang tidak ditembok sehingga jamaah yang berada di halaman masjid dapat melangkah masuk ke area masjid.

Ujung bagian masjid di bagian selatan pun dibatasi oleh tembok hebel. Area tempat beribadah dan halaman masjid lebih tinggi beberapa sentimeter dari jalan dan telah dipasangi keramik dan sebagian terpasang karpet.

Di bagian timur terdapat tempat wudhu bagi jamaah sedangkan kiblat mengarah ke bagian barat. Masjid tersebut tidak memiliki atap, namun langsung berada di bawah jembatan tol.

Apabila hujan turun, area tempat imam sering basah oleh air hujan yang masuk melalui jembatan tol. Akibatnya, sejumlah pengurus DKM memasang terpal di area tersebut.

Sekretaris DKM Masjid BJTB Saepul Rohmat mengaku sejak satu tahun terakhir bersama sembilan orang rekannya tergerak untuk membangun masjid di kawasan kolong jembatan yang rawan dengan tindak kriminal. Ia pun mulai menginisiasi sejumlah pihak agar memberikan izin untuk mengubah kolong jembatan sebagai sarana beribadah.

Mantan anggota geng motor ini pun memberikan kompensasi kepada penghuni sebelumnya agar mau pindah sehingga lahan dapat digunakan sebagai sarana ibadah. Dana yang ia gunakan berasal dari donatur-donatur yang dikenalnya dan jamaah yang datang untuk ibadah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement