Kamis 16 Mar 2023 00:10 WIB

Kemenag Wajib Bantu Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri

Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri harus dioptimalkan.

BPIP-23 PTKN Teken Nota Kesepahaman. Foto: Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat memberi sambutan acara penandatanganan nota kesepahaman antara BPIP dan 23 PTKIN.
Foto: Dok BPIP
BPIP-23 PTKN Teken Nota Kesepahaman. Foto: Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat memberi sambutan acara penandatanganan nota kesepahaman antara BPIP dan 23 PTKIN.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menyatakan bahwa Kementerian Agama RI tetap akan membantu pengembangan kelembagaan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN), termasuk Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, dari sisi pemenuhan sarana dan mutu akademik.

"Iya, Kementerian Agama tentu akan terus memperhatikan Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) termasuk UIN Palu," kata Zainut Tauhid, di sela - sela kegiatan pembinaan ASN lingkup Kemenag wilayah Sulteng tentang penguatan moderasi beragama dan kerukunan, di Palu, Rabu.

Baca Juga

Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Tengah di Kota Palu. Dalam kunjungan itu, Zainut menghadiri pembinaan ASN lingkup Kemenag wilayah Sulteng, berlangsung di UIN Datokarama.

Ia mengatakan bahwa UIN Datokarama merupakan salah satu PTKN di bawah naungan Kemenag yang terus diperhatikan pengembangannya, untuk menjadi perguruan tinggi yang berdaya saing dan berkualitas tinggi.

"Iya tentu dilakukan secara bertahap, karena jumlah perguruan tinggi di bawah naungan Kemenag sangat banyak," ujarnya.

UIN Datokarama sebagai perguruan tinggi negeri yang sedang berkembang, membangun kampus dua, di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi.

Berdasarkan data Bagian Perencanaan UIN Datokarama bahwa saat ini terdapat delapan gedung di kampus dua, masing-masing berlantai tiga yang skema pembiayaannya berasal dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Dari delapan gedung itu, enam gedung merupakan gedung kuliah dengan total kapasitas 72 ruang kelas belajar.

Namun, dari enam gedung kuliah itu, dua gedung tidak dapat difungsikan karena rusak terdampak gempa pada 28 September 2018 lalu. Sehingga hanya enam gedung kuliah yang dapat digunakan dengan kapasitas 48 kelas.

Saat ini mahasiswa Fakultas Tarbiyah IlmuKeguruan (FTIK) dengan jumlah mahasiswa 3.000 orang, menjalani kuliah di kampus II di Sigi.

"Kami akan terus meningkatkan sarana prasarana kampus dua UIN Datokarama di Sigi," ujarnya.

Selain itu, kata Zainut, Kemenag juga memberikan dukungan kepada UIN Datokarama untuk menjadi perguruan tinggi Islam negeri sebagai pusat kajian Islam moderat.

"Visi UIN Datokarama yang bertekad mengembangkan kajian Islam moderat berbasis integrasi ilmu, menjadi satu moto yang sangat baik, dan harus didorong untuk menjadi perguruan tinggi bertaraf nasional dan internasional," kata Zainut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement